Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh mencatat Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan pertama 2025 di provinsi ini mencapai 10,3 juta dolar Amerika Serikat (AS).
"Kami terus berupaya menghadirkan banyak kegiatan investasi dalam berbagai sektor unggulan di Aceh, salah satunya memberikan kemudahan berusaha dan perizinan pada setiap investor yang akan menanamkan modalnya di Aceh," kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala DPMPTSP Aceh Rahmadhani, di Banda Aceh, Selasa.
Ia menjelaskan investasi paling besar pada triwulan pertama di Aceh disumbang oleh sektor pertambangan dengan capaian sebesar 3,6 juta dolar AS.
"Sektor pertambangan masih menjadi primadona bagi para investor yang berinvestasi di provinsi ujung paling barat Indonesia ini. Tentu dengan tetap mengutamakan pemeliharaan lingkungan yang berkelanjutan melalui semangat LSP atau ESG (Environmental, Social and Governance)," katanya lagi.
Posisi kedua ditempati sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan dengan investasi sebesar 2,6 juta dolar AS, disusul transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar 2,3 juta dolar AS.
Kemudian untuk lokasi investasi PMA paling besar berada di Kota Banda Aceh, disusul Gayo Lues dan Aceh Tamiang.
Adapun negara yang berinvestasi pada triwulan pertama tersebut, yakni Belgia, Seychelles, dan Singapura.
"Aceh merupakan daerah yang aman dan nyaman, sehingga sangat cocok dan layak untuk berinvestasi," katanya lagi.
Pemerintah Aceh melalui instansi terkait terus membenahi berbagai infrastruktur pendukung dalam rangka menarik banyak investasi di provinsi berpenduduk lima juta jiwa ini.
Pihaknya optimistis capaian PMA tahun 2025 akan jauh lebih baik daripada sebelumnya dan akan mampu membuka banyak lapangan kerja baru.
Pada tahun 2024, realisasi PMA di Provinsi Aceh mencapai 76,7 juta dolar AS yang tersebar di seluruh kabupaten/kota dengan sektor penyumbang utama ditempati industri listrik, air, dan gas.
Baca juga: Aceh dorong akselerasi proyek strategis menuju AGASID 2025
Baca juga: Aceh setujui pembangunan pabrik minyak goreng senilai Rp1,5 triliun
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.