Samarinda (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bekerja sama melestarikan hutan dan laut, untuk menyelamatkan flora dan fauna, sekaligus sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat setempat.
"Hutan Kaltim yang membentang seluas 13 juta hektare, merupakan rumah bagi setidaknya 1.500 jenis flora dan fauna yang sebagian adalah endemik. Hutan juga menjadi sumber kehidupan masyarakat, sumber pengetahuan dan penjaga keseimbangan lingkungan," kata Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto di Samarinda, Selasa.
Sedangkan untuk kawasan laut, wilayah yang dilakukan kerja sama untuk kelestariannya adalah di Kabupaten Berau, yang sejak 2016 dicadangkan sebagai Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya (KKP3K-KDPS).
Baca juga: YKAN-BRIN kerja sama teliti satwa langka di Kaltim
Wilayah ini merupakan salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, serta menjadi bagian dari segitiga terumbu karang.
Luas KKP3K-KDPS adalah 285.548,95 hektare, dikenal sebagai jalur migrasi biota laut penting dan wilayah perikanan bernilai ekonomis tinggi.
Kawasan ini memiliki hutan mangrove seluas 17.704 hektare dan padang lamun seluas 1.808 hektare. Wilayah ini juga menjadi habitat bagi setidaknya 397 spesies, termasuk 162 spesies yang diklasifikasikan sebagai nilai konservasi tinggi (NKT), seperti burung, mamalia, terumbu karang, dan ikan yang terancam punah.
"Potensi keanekaragaman hayati di Provinsi Kalimantan Timur yang begitu kaya, baik di darat maupun laut harus didukung oleh pengelolaan yang lestari, sehingga manfaatnya bisa dirasakan dan diwariskan. Untuk itu, kerja sama ini merupakan hal penting sebagai warisan untuk generasi bangsa," kata Herlina.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto dengan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud di Samarinda, Senin (21/7), dengan kesepakatan kerja sama selama lima tahun pada periode 2025-2030.
Penandatanganan kesepakatan ini, lanjutnya, merupakan pembaruan dari kerja sama serupa dalam kerangka lima tahunan. Selama kurun 2020-2025, kerja sama berjalan dengan delapan ruang lingkup.
Baca juga: Kaltim-YKAN dorong pertumbuhan "blue economy" konservasi Derawan
Baca juga: KLHK : Pelestarian hutan Kalimantan kurangi emisi gas rumah kaca
Rinciannya adalah pembangunan hijau, pembangunan perkebunan kelapa sawit rendah emisi dan berkelanjutan, pengelolaan kawasan lindung, kawasan ekosistem esensial dan kawasan konservasi laut, pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil.
Kemudian, peningkatan kesejahteraan masyarakat yang hidupnya tergantung pada sumber daya alam, peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia, serta dukungan terhadap implementasi program karbon hutan di Kabupaten Berau.
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.