Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang membentuk tim verifikasi dari lintas sektoral untuk menata sumur-sumur minyak rakyat yang ada di wilayah tersebut, termasuk di Kabupaten Blora.
Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, di Semarang, Selasa, menjelaskan tim verifikasi sebenarnya mulai dibentuk sebelum kejadian terbakarnya sumur minyak milik masyarakat di Dusun Gendono, Kabupaten Blora.
"Karena risikonya cukup besar. Kalau yang jadi masalah, begitu ilegal itu tidak ada yang meng-assessment masalah sisi keselamatan, ya itu yang menjadi PR berat," katanya.
Baca juga: Kades Gandu Blora ungkap ada 60 sumur minyak yang dikelola warga
Menurut dia, tim verifikasi tersebut bersifat lintas sektoral dan tidak hanya menyasar Blora saja, tetapi juga seluruh wilayah Jateng sehingga bisa dilakukan penilaian secara menyeluruh.
Soal regulasi dan teknis pengawasan sumur minyak rakyat/tradisional, Pemprov Jateng masih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
Ia memastikan bahwa Pemprov Jateng serius untuk menata sumur-sumur minyak rakyat yang ada, menyusul peristiwa kebakaran sumur minyak yang terjadi di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, sejak Minggu (17/8) lalu.
Baca juga: Pertamina EP Field Cepu bantu padamkan kebakaran sumur minyak ilegal
Namun demikian, kata dia, hal mendesak yang perlu dilakukan atas kejadian kebakaran itu adalah upaya memadamkannya.
"Sekarang lebih bagaimana untuk memadamkan itu," katanya.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Jateng per Selasa 19 Agustus 2025 pukul 11:00 WIB, kebakaran sumur minyak di Blora menelan korban 3 orang meninggal dan 2 orang terluka.
Di samping itu, sebanyak 303 kepala keluarga (KK) atau 760 jiwa harus mengungsi akibat kebakaran sumur minyak tersebut.
Selain itu, juga terdapat satu rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang, dan tiga ekor ternak mati. Tim gabungan masih berupaya memadamkan api.
Baca juga: Polisi akan razia sumur minyak ilegal di Blora
Baca juga: Kebakaran sumur rakyat di Blora, ESDM meningkatkan aspek keselamatan
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.