Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu berupaya meningkatkan daya saing wisata pulau terluar Indonesia di Bengkulu, Pulau Enggano sebagai upaya menjadikan Enggano sebagai salah satu destinasi tujuan wisatawan dan juga meningkatkan perekonomian lokal.
"Intinya bagaimana pengunjung banyak datang, pak gubernur sudah membuat kebijakan akan menambah rute penerbangan dan menambah frekuensi pelayaran," kata Wakil Gubernur Bengkulu Mian di Enggano, Minggu.
Dia mengatakan, akses menjadi salah satu poin penting yang menjadi fondasi pariwisata. Apalagi, Enggano juga merupakan pulau terluar yang membuat keberadaan transportasi menjadi faktor vital mendukung pariwisata setempat.
"Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Enggano, pemprov segera menambah jadwal penerbangan perintis dan pelayaran ke Pulau Enggano," kata dia.
Pulau Enggano menyimpan segudang objek wisata yang tak diketahui oleh masyarakat. Salah satunya, yakni destinasi yang dikunjungi Wakil Gubernur Bengkulu Mian, objek wisata "Bak Blau" yang berada di Desa Meok kecamatan Enggano.
Baca juga: Pemprov Bengkulu terima lahan kantor penghubung di Enggano
"Saya bersama pak Wahyu Staf Khusus Kemendagri berada di Danau Bak Blau yang kalau diterjemahkan dalam bahasa Enggano Danau Air Permata Biru, airnya cukup bagus luar biasa," kata mian
Danau Bak Blau merupakan muara yang berdampingan dengan pantai laut lepas berbatasan dengan Samudera Hindia yang menghasilkan warna biru terang.
Danau Bak Blau juga berada di dekat hutan mangrove yang semakin menambah keindahan eksotis dari danau tersebut.
Camat Enggano Susanto mengatakan, dirinya untuk sudah memerintahkan kepala desa untuk rutin membersihkan sekitaran Danau Bak Blau sebagai salah satu upaya merawat destinasi wisata setempat.
Baca juga: Pemerintah siapkan Rp25 miliar cetak sawah baru di Pulau Enggano
"Jadi kami bersyukur pak, dari kecamatan kami sudah memerintahkan untuk melakukan bersih bersih di sekitaran Danau Bak Blau," ujarnya.
Pulau Enggano merupakan pulau terluar yang letaknya berada di tengah-tengah Samudera Hindia, sekitar 156 km atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu. Untuk mencapai pulau terluar Indonesia di Bengkulu tersebut salah satunya memanfaatkan transportasi laut.
Akses ke Enggano seharusnya menggunakan kapal penyeberangan, hal itu karena kondisi jarak dan Pulau Enggano juga berada di tengah Samudera Hindia yang tentu gelombang lautnya berbahaya ketika diakses menggunakan kapal-kapal kecil nelayan.
Jika berlayar ke Pulau Enggano menggunakan kapal penyeberangan, maka akan membutuhkan waktu tempuh setidaknya selama 12 jam.
Baca juga: Pelindo tingkatkan layanan pelabuhan setelah alur pelayaran terbuka
Untuk keberangkatannya saat ini jadwal baru dua kali seminggu dan juga sangat bergantung dengan cuaca dan kondisi alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
