Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Banten mendorong peningkatan produksi jagung melalui program Kanan Kiri Jalan Tol Tanam Jagung (KAKIJATOL) sebagai strategi ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Gubernur Banten Andra Soni dalam keterangannya di Kota Serang, Minggu mengatakan, potensi jagung di wilayahnya sangat besar namun belum dioptimalkan.
Saat ini, Banten baru menyuplai 3,3 persen dari kebutuhan industri pakan ternak yang jumlahnya mencapai 16 perusahaan.
"Dari data yang kita punya, Provinsi Banten baru menyuplai 3,3 persen dari kebutuhan industri itu. Maka ini peluang bagi Provinsi Banten serta kesejahteraan petani," ujar Andra.
Baca juga: Kementan pastikan tidak mengimpor jagung pakan ternak pada 2025
Ia menyebut penanaman jagung akan difokuskan pada lahan-lahan yang belum termanfaatkan, termasuk di sepanjang sisi jalan tol.
"Kami juga berencana menanam jagung di kanan kiri jalan tol. Ini upaya membangun semangat bahwa ketahanan pangan adalah keharusan dan semua potensi harus dioptimalkan," jelasnya.
Sekretaris Jenderal Dewan Jagung Nasional, Maxdeyul Sola, menilai inisiatif tersebut tepat. Ia menyebut produksi jagung lokal penting untuk menyuplai pabrik-pabrik pakan yang kini bergantung pada pasokan dari luar daerah.
"Kita harus menciptakan jagung di Provinsi Banten untuk pabrik yang banyak. Semangatnya itu," katanya.
Baca juga: Kementan lakukan panen jagung di areal bukan lahan pertanian produktif
Ia menambahkan, harga jual jagung saat ini cukup menguntungkan. Dengan biaya produksi sekitar Rp15 juta dan hasil panen 8 ton per hektare, petani bisa meraih penghasilan hingga Rp40 juta.
"Selain jagungnya, batang dan daun segar bisa digunakan sebagai pakan sapi. Jadi semuanya bisa dimanfaatkan," ujar dia menjelaskan.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menambahkan, kebutuhan jagung untuk industri pakan di Banten mencapai 4.000 ton per hari, sementara produksi saat ini baru 350 ton per hari atau 120.000 ton per tahun.
“Untuk tahap awal, penanaman dilakukan di sekitar rest area Balaraja hingga Serang Timur. Jika berhasil, akan diperluas ke lahan darat lainnya,” ujar Agus.
Baca juga: Prabowo: Ketahanan pangan tetap prioritas dalam 2-3 tahun ke depan
Ia memastikan penanaman jagung tidak akan mengganggu siklus padi karena disesuaikan dengan pola tanam palawija di wilayah utara Banten.
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025