Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan bersinergi dengan PT PLN (Persero) UIP3B Sulawesi, Unit Pelaksana Transmisi Makassar untuk mewujudkan penataan kota modern dengan mulai menerapkan kabel listrik bawah tanah (underground).
Manager Unit Pelaksana Transmisi Makassar yang mengelola Operasi dan Pemeliharaan Transmisi Gardu Induk Sulawesi Selatan, Kamran di Makassar, Selasa, mengatakan, pertemuannya dengan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin membahas beberapa hal termasuk perencanaan dan kolaborasi.
"Kami menyampaikan terkait dengan kondisi beberapa kondisi kerawanan terhadap sistem penyaluran, khususnya beberapa kerawanan di instalasi-instalasi strategis yaitu Gardu Induk 150 kV dan 70 kV yang menyuplai listrik ke dalam Kota Makassar ini," ujarnya.
Kamran menuturkan terdapat tower transmisi yang semakin rendah andongannya sebagai dampak dari pembangunan di bawahnya, serta tegakan pohon di yang mulai mendekati jaringan khususnya pohon nipah disepanjang sungai Tello ke Tallo lama dan sekitarnya.
Baca juga: Pertamina NRE investasi di CREC, laba bersih naik 38 persen
Ia menjelaskan, andongan adalah jarak lenturan atau lekukan pada kawat penghantar (konduktor) dalam suatu sistem jaringan listrik, yang diukur dari titik terendah kawat hingga garis lurus yang menghubungkan dua titik penyangga (tiang).
"Kondisi kerawanan ini dikhawatirkan dapat memicu padamnya listrik di kawasan vital di sekitar area Tallo Lama yang berada di pusat kota, Pelabuhan Makassar, Jalan Tol Reformasi, hingga area industri lainnya," katanya.
Selain itu, Kamran juga menyampaikan permasalahan sertifikat aset tower yang bersinggungan dengan instalasi PDAM Makassar.
Pihaknya menilai perlu ada koordinasi yang intensif bersama pemerintah kota agar keberadaan aset vital negara tersebut tetap terjaga.
Baca juga: Semarakkan HUT RI, Bukit Asam dan Relawan Bakti BUMN edukasi generasi muda lewat Jelajah Energi
Ia menambahkan, terkait dengan kerawanan andongan jaringan rendah tersebut sejumlah program mitigasi telah dilakukan, antara lain melakukan sagging (peninggian) tower termasuk di dalamnya telah dilakukan pengembangan jaringan bawah tanah Under Ground Cable 150 kV yang telah diterapkan di jalur Kecamatan Bontoala-Tanjung Bunga, Bontoala–Tallo Lama, dan KIMA–Daya Baru.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menyambut baik beberapa penjelasan dan menyatakan dukungan penuh terhadap langkah PLN.
Soal kerawanan akibat tegakan pohon, ia menekankan bahwa pemerintah kota siap berkolaborasi dengan PLN dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Menurutnya, langkah penertiban seperti penebangan pohon yang mendekati jaringan harus dilakukan dengan pendekatan persuasif agar masyarakat memahami pentingnya menjaga keandalan listrik.
Baca juga: Nusantara Regas pastikan keandalan suplai LNG perkuat ketahanan energi
"Nanti saya coba turun sama tim, sosialisasi saya panggil camat dan lurahnya terkait. Karena ini menyangkut keselamatan, kita bisa adakan himbauan seperti ada papan bicara dan sebagainya," ujarnya.
Munafri juga menyampaikan bahwa program kabel bawah tanah sejalan dengan visi pemerintah kota untuk membangun Makassar sebagai kota metropolitan yang modern dan memiliki tata kota yang tertata rapi.
"Kita juga rencana kasih turun kabel, jika memungkinkan berkolaborasi dengan kabel PLN, kita kasih gabung saja," ucapnya.
Baca juga: HUT RI, Desa Bumi donasikan paket pembelajaran sistem energi surya
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.