Pemkot Banjarmasin bersiap cegah karhutla

3 months ago 23

Banjarmasin (ANTARA) - Wali Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan H Muhammad Yamin HR menyampaikan, pemerintahannya bersiap untuk mencegah dan menangani terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2025.

Wali Kota Yamin di Banjarmasin, Senin, mengungkapkan, kesiapsiagaan mencegah dan menangani karhutla ini berkolaborasi dengan pihak kepolisian setempat untuk kewaspadaan memasuki musim kemarau panjang ini.

"Hari ini kita melaksanakan apel bersama Polresta Banjarmasin untuk kesiapsiagaan penanggulangan karhutla, karena saat ini sudah memasuki musim kemarau," ujarnya.

Yamin pun mengingatkan seluruh elemen masyarakat dan aparat untuk tidak lagi bersikap reaktif terhadap bencana ekologis ini.

"Kita tidak bisa terus menunggu sampai langit tertutup asap dan anak-anak kita sesak napas baru kita bertindak. Pencegahan harus menjadi prioritas, bukan sekadar rutinitas,” ujar Yamin.

Dia memastikan semua instansi dan sumber daya kota dapat dikerahkan untuk meminimalisir risiko karhutla, termasuk mempercepat koordinasi lintas sektor dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

"Kami tidak ingin Banjarmasin jadi kota yang setiap tahun terdampak bencana yang bisa dicegah. Ini soal keberanian mengambil langkah sebelum terlambat," kata Yamin.

Baca juga: Dinsos Kalsel mitigasi dampak puncak musim kemarau 2025

Meskipun wilayah Kota Banjarmasin tidak memiliki hutan yang luas, namun bukan berarti aman dari bencana asap.

Dia pun menginstruksikan agar penanganan karhutla juga membantu daerah tetangga, seperti di Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar.

Karena imbas kebakaran hutan dan lahan di dua daerah itu berdampak signifikan bagi Kota Banjarmasin, khususnya asap yang mengancam kesehatan.

Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi menyampaikan, dengan dukungan dari unsur TNI, BPBD, pemadam kebakaran dan relawan kesiapsiagaan pencegahan dan penanganan karhutla bisa maksimal.

Cuncun menyampaikan, karhutla bukanlah insiden musiman biasa, melainkan krisis multidimensi yang harus ditanggapi dengan pendekatan strategis dan kolaboratif.

"Kebakaran hutan dan lahan ini bukan lagi soal api, tapi soal nyawa. Kita bicara soal masa depan anak-anak, kualitas udara, bahkan stabilitas sosial. Ini tanggung jawab bersama," ujarnya.

Dia juga menyinggung, sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan, termasuk Banjarmasin, dikelilingi lahan gambut yang mudah terbakar saat musim kering tiba.

Menurut dia, tantangan ini membutuhkan respons lebih dari sekadar pemadaman.

"Kita harus bergerak dari pola tanggap darurat ke pola pencegahan. Edukasi, deteksi dini, patroli rutin, hingga penegakan hukum terhadap pembakar lahan harus diperkuat. Kalau tidak, kita hanya akan jadi penonton bencana yang kita biarkan sendiri," demikian kata Cuncun.

Baca juga: Menteri LH: Kerugian lingkungan dampak karhutla capai Rp18 triliun

Baca juga: Pemprov Kalbar tetapkan siaga bencana karhutla hingga Oktober 2025

Baca juga: Menteri LH minta pemda dan perusahaan kolaborasi cegah kebakaran lahan

Pewarta: Sukarli
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |