Akademi Keluarga Indonesia bangun karakter remaja untuk Indonesia Emas

2 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menginisiasi Akademi Keluarga Indonesia 2025 untuk menyiapkan remaja berkualitas menyambut Indonesia Emas 2045.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji dalam peluncuran Akademi Keluarga Indonesia di Jakarta, Kamis, menegaskan pentingnya peran keluarga dalam membangun karakter.

"Kita ingin Indonesia lebih baik, maka kita mulai dengan memperkuat keluarga sebagai fondasi pembangunan karakter remaja Indonesia," katanya.

Wihaji menambahkan, Akademi Keluarga Indonesia akan menghadirkan tiga kelas khusus untuk pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa.

"Ini adalah jenjang untuk menyiapkan generasi penerus sekaligus calon pengantin baru yang matang," ujar dia.

Baca juga: Mendukbangga: Penting kenalkan lagu-lagu kebangsaan pada anak

Baca juga: Mendukbangga ajak mahasiswa siapkan diri untuk bentuk keluarga tangguh

Mendukbangga juga menyoroti fenomena "keluarga baru" dalam kehidupan remaja, yakni gawai. Riset menunjukkan anak Indonesia rata-rata menghabiskan waktu 7,8 jam per hari dengan gawai.

“Dampaknya, algoritma digital lebih cepat memengaruhi pikiran remaja dibandingkan nasihat guru atau orang tua. Inilah yang harus kita siapkan,” katanya.

Akademi Keluarga Indonesia nantinya akan dikembangkan untuk membekali remaja agar mampu menghadapi dunia digital dengan cerdas, sehat, dan berkarakter.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi turut memberikan pesan agar remaja menggunakan waktu untuk belajar dengan sebaik mungkin.

"Remaja adalah calon pemimpin 2045. Jangan lupa ibadah, hormati orang tua dan guru, serta gunakan waktu belajar sebaik mungkin," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kajian Gender dan Anak Institut Pertanian Bogor (IPB) Yulina Eva Riany mengemukakan, remaja adalah digital native paling aktif sekaligus rentan. Ancaman seperti perundungan siber, hoaks, kecanduan gawai, hingga krisis identitas perlu diantisipasi.

"Strateginya dengan mengatur screen time (waktu bermain gawai), memilih konten positif, membangun identitas sehat, serta memperkuat literasi digital," kata Yulina.

Direktur Pengelolaan Kerja Sama Pendidikan Kependudukan Kemendukbangga/BKKBN I Made Yudhistira Dwipayama juga mengajak remaja agar peduli lingkungan mulai dari diri sendiri.

"Bisa dilakukan dengan menjaga kesehatan mental, kesehatan reproduksi, hingga peduli lingkungan sekitar," ucapnya.

Sedikitnya 167 peserta yang sebagian besar remaja mengikuti peluncuran Akademi Keluarga Indonesia di Gedung Kemendukbangga/BKKBN. Para remaja perwakilan dari 34 provinsi tersebut juga mendapatkan tabungan pendidikan dari mitra kerja Kemendukbangga/BKKBN, PT Bank Negara Indonesia.

Baca juga: Kemendukbangga: Distribusi MBG bagi 3B di Pangkalpinang cepat

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |