Jakut latih pelaku pariwisata antisipasi risiko bencana

2 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) -

Pemerintah Kota Jakarta Utara melatih pelaku usaha pariwisata di wilayah tersebut untuk membangun kesadaran dalam mengantisipasi risiko bencana alam maupun bencana non alam melalui program bimbingan teknis (bimtek)

"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan para pelaku usaha pariwisata dalam menghadapi potensi bencana alam maupun non-alam," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Utara, Shinta Nindyawati di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, sektor pariwisata juga rentan terhadap berbagai risiko bencana misalnya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan wisatawan maupun kelangsungan usaha.

Kegiatan ini dilaksanakan satu hari dengan menghadirkan empat narasumber kompeten, yakni Staf Ahli Menteri Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata Fadjar Hutomo. Kemudian Disaster Risk Reducation Center Universitas Indonesia, Adonis Muzanni.

Baca juga: Pemprov DKI tumbuhkan budaya sadar bencana sejak dini

Baca juga: Taman Kota di DKI Jakarta yang cocok untuk melepas penat

Selanjutnya dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Puryantoro dan Kepala Bidang Info Gempa dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Wijayanto.

"Total peserta yang hadir hari ini sebanyak 100 orang, terdiri dari pengelola hotel, restoran, karaoke, hiburan dan pengelola daya tarik wisata di Jakarta Utara," kata dia.

Dia berharap setelah mengikuti kegiatan tersebut, para pelaku usaha pariwisata mampu menerapkan standar keamanan dan menyusun rencana kontinjensi.

Selain itu mereka mampu melakukan langkah pencegahan dini dalam menghadapi bencana maupun kebakaran di lingkungan usahanya.

"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini. Semoga ilmu yang diperoleh para peserta dapat bermanfaat dalam pengembangan pariwisata yang tangguh bencana dan aman bagi wisatawan," katanya.

Baca juga: Edukasi mitigasi bencana kebakaran perlu ditingkatkan

Baca juga: Wisata belanja di Jakarta harus dikampanyekan

Narasumber dari Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Puryantoro mengingatkan, pelaku usaha diwajibkan untuk memiliki Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan mempunyai kemampuan untuk memadamkan api.

Ia mengatakan, kehadiran alat ini bertujuan untuk mitigasi atau mencegah suatu insiden pertama agar tidak terjadi kebakaran yang membesar.

"Kami juga rutin melakukan sosialisasi ke tiap tempat usaha. Kami berharap mulai saat ini para pelaku usaha industri, bahkan masyarakat dapat menyediakan APAR di tempat masing-masing," kata dia.

Seorang warga dari Pondok Sunter Indah, Budi Setiawan menilai kegiatan ini sangat bermanfaat dan penting mengingat potensi bencana alam maupun non-alam juga dapat melumpuhkan ekonomi pariwisata.

"Kami jadi semakin paham dalam penanggulangan bencana hingga pasca bencana," kata dia.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |