Majalengka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka, Jawa Barat, mulai membuka rintisan Sekolah Rakyat untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2025 sebagai upaya mendukung program nasional pengentasan kemiskinan melalui pendidikan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Majalengka Nasrudin di Majalengka, Selasa, mengatakan pembukaan sekolah itu menindaklanjuti arahan pemerintah pusat yang meminta setiap daerah mendirikan Sekolah Rakyat sebagai sarana pendidikan alternatif bagi keluarga kurang mampu.
"Di Majalengka kami membuka empat kelas dengan total 100 siswa dari keluarga tidak mampu," katanya.
Ia menuturkan kegiatan belajar untuk Sekolah Rakyat nantinya ditempatkan di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang berlokasi di samping kantor BKPSDM Majalengka.
Menurut dia, proses perekrutan siswa dilakukan melalui pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di tingkat desa hingga 24 Agustus 2025.
Baca juga: Sekda Jabar ungkap 13 Sekolah Rakyat rintisan siap beroperasi Juli ini
Dia menyampaikan persyaratan yang harus dipenuhi calon siswa yakni melampirkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) orang tua, akta kelahiran, surat pernyataan, ijazah SD, serta berada pada rentang usia 11 sampai 18 tahun.
Nasrudin memastikan anak-anak dari keluarga kategori Desil 1 dan 2 menjadi prioritas. Namun calon siswa dari luar kategori tersebut tetap dapat mendaftar dengan syarat melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).
"Para siswa akan difasilitasi asrama selama menempuh pendidikan dengan kebutuhan makan sehari-hari serta perlengkapan sekolah seperti buku dan alat tulis yang diberikan secara gratis," katanya.
Baca juga: Mensos: 11 titik di Jabar siap selenggarakan Sekolah Rakyat tahun ini
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majalengka Umar Ma’ruf menyatakan pihaknya mendukung penuh pelaksanaan program Sekolah Rakyat di daerahnya.
Disdik, kata dia, telah menyiapkan tenaga guru dan staf pendukung, termasuk memastikan keberadaan Gedung SKB dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan belajar.
Ia menambahkan pemerintah daerah terus memperkuat koordinasi lintas sektor agar program Sekolah Rakyat berjalan berkesinambungan sekaligus menjadi model pengurangan angka putus sekolah di Majalengka.
"Dengan adanya Sekolah Rakyat, kami berharap anak-anak di Majalengka yang selama ini terkendala ekonomi tetap bisa bersekolah dan meraih masa depan yang lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Empat lokasi strategis di Jabar bisa digunakan untuk Sekolah Rakyat
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.