Pemkab Lebong pastikan program Makan Bergizi Gratis dilanjutkan

2 weeks ago 11
Program MBG ini akan tetap dilanjutkan, karena ini merupakan program nasional yang menjadi prioritas pemerintah pusat sehingga daerah wajib mendukungnya

Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong, Provinsi Bengkulu, memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah itu akan tetap dilanjutkan pascakejadian keracunan massal pada 27 Agustus 2025.

"Program MBG ini akan tetap dilanjutkan, karena ini merupakan program nasional yang menjadi prioritas pemerintah pusat sehingga daerah wajib mendukungnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong Rachman saat dihubungi di Lebong, Minggu.

Dia menjelaskan kejadian keracunan makanan yang dialami ratusan pelajar di daerah itu beberapa waktu lalu harus dijadikan pelajaran, di mana pihaknya perlu peningkatan pengawasan dan penerapan standar operasional prosedur (SOP) akan diperketat.

Baca juga: Wagub Bengkulu minta masyarakat terus dukung program MBG

Selain itu pada pelaksanaan program MBG tersebut, kata dia, juga harus diperkuat koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) serta Dinas Kesehatan Lebong, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.

Sejauh ini dari informasi yang diterima pihaknya di Kabupaten Lebong, tambah dia, akan didirikan 15 dapur umum MBG, namun untuk lebih jelasnya mereka masih menunggu informasi resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN).

Dia mengimbau kalangan masyarakat Kabupaten Lebong untuk mendukung pelaksanaan program MBG, karena bertujuan untuk menyiapkan generasi penerus bangsa dengan gizi yang cukup agar nantinya mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Baca juga: Polda Bengkulu tangani kasus dugaan keracunan MBG di Lebong

Sebelumnya, pada 27 Agustus 2025 lebih dari 400 pelajar di Kabupaten Lebong yang berasal dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP serta ada juga guru yang mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG yang dibagikan berupa mie pangsit, pentol bakso, tahu dan sayuran.

Para pelajar yang mengalami keracunan dengan gejala mual, pusing dan muntah ini menjalani perawatan di RSUD Lebong. Saking banyaknya pasien yang masuk ke rumah sakit ini, membuat sebagian terpaksa menjalani perawatan di bawah tenda maupun selasar gedung.

Pemkab Lebong pada 29 Agustus 2025 telah melakukan rapat evaluasi dan menyepakati penghentian sementara program MBG di Kabupaten Lebong hingga satu hingga dua bulan ke depan.

Baca juga: Gubernur Bengkulu: 240 siswa keracunan diperbolehkan pulang dari RS

Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |