Pemerintah belum berencana ubah HET Minyakita

3 weeks ago 14
kenaikan harga Minyakita sehingga menjadi Rp17.000 per kilogram terjadi di Indonesia bagian timur, yang distribusinya tidak semudah di Jawa.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebutkan pemerintah belum berencana menaikkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau Minyakita yang saat ini ditetapkan Rp15.700 per kilogram.

Menurut Budi, saat ini pemerintah masih terus melakukan kajian terkait dengan pola distribusi Minyakita.

"Enggak (menaikkan HET), belum. Kita masih ngomongin distribusi," ujar Budi.

Ia menjelaskan bahwa saat ini harga rata-rata nasional Minyakita sebesar Rp16.600 per kilogram. Harga tersebut diakuinya lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan HET.

Menurut dia, kenaikan harga Minyakita sehingga menjadi Rp17.000 per kilogram terjadi pada wilayah Indonesia bagian timur, yang distribusinya tidak semudah di Pulau Jawa.

Lebih lanjut, pemerintah masih terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk mencari penyebab utama dari tingginya harga Minyakita di beberapa daerah.

"Kita cari sebenarnya penyebabnya itu apa. Karena kan sebenarnya HET Minyakita kan Rp15.700. Sekarang rata-rata nasional Rp16.600. Itu kan rata-rata nasional. Artinya ada di daerah tertentu harganya sesuai HET," jelas Budi.

Budi menekankan bahwa pemerintah masih berupaya untuk membenahi Minyakita dari sisi distribusi.

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang pangan, dalam hal ini Bulog untuk membantu dalam pendistribusian.

"Makanya kita benahi dulu, mungkin distribusinya bagaimana. Nanti kita ingin meningkatkan peran BUMN Pangan, untuk distribusi," imbuhnya.

Sebelumnya, Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Eliza Mardian menyampaikan, perlu dilakukan pembenahan pada sistem logistik guna menjaga stabilitas harga pangan, khususnya minyak goreng rakyat atau Minyakita.

Eliza menjelaskan ongkos logistik yang cenderung mahal di Indonesia, bisa menjadi perhatian pemerintah dalam menyusun kebijakan distribusi pangan ataupun kebutuhan lainnya.

Dia mengatakan salah satu penyebab harga Minyakita relatif mahal lantaran faktor distribusi.

Menurutnya, pasokan yang banyak, namun tidak terdistribusi dengan baik akan menyebabkan harga tidak stabil.

Baca juga: Peneliti: Perlu perubahan sistemik untuk turunkan harga Minyakita

Baca juga: GIMNI usulkan MinyaKita disalurkan langsung ke masyarakat kecil

Baca juga: Kemendag kaji pola distribusi Minyakita yang baru

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |