Manokwari (ANTARA) - Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat menyebut pelaksanaan program pembangunan hutan rakyat pada 2025 terealisasi 100 persen dengan luas mencapai 28 hektare tersebar di tujuh kabupaten.
Kepala Dinas Kehutanan Papua Barat Jimmy Walter Susanto di Manokwari, Rabu, mengatakan kegiatan penghijauan luar kawasan hutan negara untuk masing-masing kabupaten seluas 4 hektare.
"Program pembangunan hutan rakyat di luar kawasan hutan negara sudah dilaksanakan 100 persen," ujarnya.
Ia menyebut, jumlah bibit pohon yang ditanam di tujuh kabupaten se-Papua Barat sebanyak 11.200 bibit terdiri atas, bibit matoa kelapa, gaharu, akway, agathis, masohi, haplolobus, dan pala.
Baca juga: Pakar IPB: Legalitas lahan syarat mutlak Peremajaan Sawit Rakyat
Tujuh kabupaten yang dimaksud yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Kaimana, dan Fakfak dengan realisasi setiap kabupaten mencapai 1.600 bibit pohon.
"Setiap kabupaten ada dua jenis pohon yang ditanam, seperti matoa dan akway," kata Jimmy.
Selain itu, kata dia, Dinas Kehutanan Papua Barat juga melaksanakan program penghijauan lingkungan di tujuh kabupaten melalui penanaman 3.080 bibit pohon matoa kelapa dan araucaria.
Jenis pohon yang ditanam di Kabupaten Pegunungan Arfak yaitu araucaria, sedangkan enam kabupaten lainnya menggunakan jenis tanaman matoa kelapa dengan target setiap daerah 440 bibit.
Baca juga: IPB: Kebijakan afirmatif atasi kebun rakyat dalam kawasan hutan
"Target luasan setiap kabupaten 1 hektare untuk sub kegiatan penghijauan lingkungan sepanjang tahun 2025," ucap Jimmy.
Dia menyebut pelaksanaan kegiatan pembangunan hutan rakyat maupun penghijauan lingkungan melibatkan kelompok tani hutan (KPH) di masing-masing kabupaten se-Papua Barat.
Seluruh kegiatan mengacu pada dokumen rencana teknik unit hutan dan lahan (RTUHL) yang disusun oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS) Remu Ransiki.
"RTUHL dari BPDAS Remu Ransiki kemudian dirinci sesuai lokasi dan jenis kegiatan di masing-masing kabupaten," ucap Jimmy.
Baca juga: Di forum Asia Pasifik RI tegaskan perkuat kehutanan berbasis rakyat
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































