Pelni Tanjungpinang: Mesin rusak, KM Sabuk Nusantara 48 batal berlayar

4 weeks ago 15
Uang tiket sejumlah penumpang yang siap berangkat, telah dikembalikan sepenuhnya

Tanjungpinang (ANTARA) - PT Pelni Cabang Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyampaikan KM Sabuk Nusantara 48 batal berangkat atau berlayar karena mengalami kerusakan pada bagian mesin.

"Uang tiket sejumlah penumpang yang siap berangkat, telah dikembalikan sepenuhnya," kata Kepala Cabang Pelni Tanjungpinang Putra Kencana di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Selasa.

Putra menyebut KM Sabuk Nusantara 48 sedianya dijadwalkan berangkat, Senin (18/8), dari Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang, menuju Pulau Tambelan, Midai, Salat Lampa, Pulau Laut, Pulau Subi, Salat Panjang, Serasan (Kepri) hingga Sintete (Kalimanta Barat).

Menurut dia, sebanyak 53 penumpang termasuk bahan pokok sudah naik ke atas kapal untuk diberangkatkan menuju ke pulau-pulau tujuan tersebut.

"Keberangkatan kapal ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan akibat ada alat bagian mesin rusak yang harus diganti, tapi bukan mesin induk," ungkapnya.

Putra menjelaskan pembatalan keberangkatan KM Sabuk Nusantara 48 guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan apabila kapal tetap dipaksa berangkat.

Pihaknya saat ini tengah berupaya memperbaiki kerusakan di bagian mesin kapal tersebut. Setelah perbaikan selesai, Pelni Tanjungpinang akan kembali menghubungi puluhan penumpang yang semula batal berangkat.

"Informasi jadwal keberangkatan kapal berikutnya tetap kita sampaikan kepada para penumpang, jika tetap ingin berlayar menggunakan KM. Sabuk Nusantara," jelas Putra.

Baca juga: Pelni Tanjungpinang ajak warga gunakan fitur e-check in dan e-boarding

Baca juga: Pelni Tanjungpinang tunda pelayaran KM Bukit Raya karena cuaca ekstrem

Baca juga: PTK sukses kawal kapal penumpang legendaris KMP Umsini

Pewarta: Ogen
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |