Pelni: Muatan balik angkutan logistik mulai naik hingga 27 persen

1 month ago 6

Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) mencatat peningkatan signifikan pada muatan balik angkutan logistik, yang mulai naik hingga 27 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Direktur Utama Pelni Tri Andayani ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis menyebut pada awal penugasan tahun 2015, muatan balik masih berada di angka 0 persen dan baru meningkat menjadi 5 persen dua tahun berikutnya atau di 2017.

"Nah sekarang (2025) sudah ada di posisi 27 persen. Jadi sebenarnya cukup signifikan untuk muatan balik angkutan logistik karena di 2015 masih 0 persen," kata Tri Andayani.

Menurut Anda sapaan akrab Tri Andayani, peningkatan tersebut mencerminkan perbaikan dalam distribusi logistik nasional, meskipun idealnya keseimbangan antara muatan berangkat dan muatan balik bisa mencapai rasio 50:50.

Rata-rata muatan logistik Pelni dalam dua tahun terakhir menunjukkan komposisi 73 persen muatan berangkat dan 27 persen muatan balik, yang dinilai sudah jauh lebih baik dibanding masa awal.

Anda berharap pemerintah daerah yang dilalui kapal logistik dapat lebih aktif berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan guna mengoptimalkan manfaat penugasan kapal logistik tersebut.

"Sehingga efektivitas (muatan angkutan balik) dari kapal-kapal penugasan logistik ini menjadi lebih tinggi," ucapnya.

Pelni menyebut arus balik logistik tertinggi berasal dari wilayah Maluku Utara, yang kini menjadi salah satu titik penting distribusi dalam jaringan tol laut nasional.

Sejak tahun 2015, Pelni telah mengangkut sebanyak 86.023 kontainer logistik barang pokok dan penting ke berbagai pelosok Indonesia melalui program penugasan logistik pemerintah.

Pelni mencatat jenis barang yang diangkut pada muatan balik di antaranya rumput laut, buah kelapa, arang, kopra, hasil perikanan, kopi, garam, kemiri hingga besi tua.

Sementara itu, barang-barang yang diangkut pada angkutan berangkat mencakup bahan pokok seperti beras, minyak goreng, tepung, daging, bawang merah, kedelai, cabai rawit serta barang penting seperti semen, pupuk, baja, triplek, dan gas LPG.

Anda mencontohkan pada rute Tanjung Priok-Tanjung Uban-Letung-Tarempa-Selat Lampa-Subi-Serasan-Midai-Tanjung Uban-Tanjung Perak jenis muatan berangkat seperti beras, gula, tepung, minyak goreng, semen dan bahan bangunan. Sedangkan mutan balik berupa buah kelapa, arang, kopra, dan hasil perikanan laut (reefer container).

Saat ini, Pelni mengoperasikan delapan kapal logistik penugasan, terdiri dari lima kapal milik sendiri dan tiga kapal dari Kementerian Perhubungan, dengan satu kapal cadangan untuk mendukung kontinuitas layanan nasional.

Dari delapan kapal yang aktif, lima kapal melayani Indonesia Tengah, dua melayani wilayah Indonesia Timur, dan satu kapal logistik khusus melayani rute distribusi di Indonesia bagian barat.

Baca juga: Pelni pastikan dukung angkutan logistik pasok Kopdes Merah Putih

Baca juga: Pelni mengangkut 86.023 kontainer logistik dalam 10 tahun terakhir

Baca juga: Pelni: Kapal logistik turunkan harga pangan hingga 45 persen di 3TP

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |