Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) Kamaruddin Amin mengatakan pelantikan pengurus PP ISNU 2025-2030 bukan hanya seremoni, tetapi harus memperkuat peran sarjana NU dalam menjawab tantangan zaman dan membangun peradaban.
"Pelantikan ini bukan hanya seremoni, tetapi menjadi titik pijak awal program baru ISNU yang lebih berdampak bagi umat, bangsa, dan negara," kata Kamaruddin dalam sambutannya saat acara pelantikan tersebut di Jakarta, Kamis dikutip dari keterangan tertulisnya.
Ia menegaskan pelantikan itu menjadi momentum penting dalam sejarah ISNU karena menandai babak baru transformasi organisasi yang kini semakin inklusif, progresif, dan memaksimalkan digitalisasi.
Kamaruddin menekankan pentingnya kolaborasi dari para senior di dan keterlibatan generasi muda NU dalam pembangunan nasional.
"ISNU kali ini banyak diisi oleh anak muda. Ini menjadi rumah sarjana-sarjana muda NU untuk bisa ambil bagian mewujudkan Indonesia Emas. Sarjana-sarjana NU siap untuk menjadi negarawan muda, mendukung penuh Astacita," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa ISNU harus memberikan kontribusi, sebagai pengungkit fundamental bagi negara untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Dalam acara pelantikan tersebut turut hadir, yakni Wakil Presiden Ke-13 RI Ma'ruf Amin, Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla serta istri Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah.
Mengangkat tema "ISNU untuk Indonesia Emas dan Peradaban Dunia", acara itu dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan juga petinggi PBNU seperti Rais Aam dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Selain tokoh-tokoh di atas, tampak hadir juga Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf dan beberapa tokoh ISNU seperti Ali Masykur Musa, Alwi Sihab, Andi Jamaro Dulung serta anggota DPR RI Muhamad Nur Purnamasidi.
Acara pelantikan juga dirangkaikan dengan beberapa agenda penting, di antaranya Launching Super Apps dan Lembaga Otonom ISNU sebagai bagian dari langkah digitalisasi organisasi dan pemberdayaan anggota.
Kemudian, Halaqah Kebangsaan ISNU sebagai wadah diskusi strategis menghadapi tantangan global dan nasional ke depan.
Setelah itu, digelar pelantikan dan sekaligus pemberian penghargaan berupa ISNU Award kepada tiga tokoh senior, yaitu Jusuf Kalla, Ma'ruf Amin, dan Sinta Nuriyah.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Gus Yahya menjelaskan bahwa banyak tokoh-tokoh nasional yang menjadi bagian dari ISNU. Oleh karena itu, ia meyakini ISNU bisa memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara.
Ia juga menyebut ISNU sudah selayaknya berani mengembangkan ruang kiprah kader NU menjadi lebih luas. Ia mengaku optimis dengan kapasitas yang dimiliki oleh para sarjana NU, harapan tersebut bisa diwujudkan.
"Jadi, ISNU harus bisa lebih nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, oleh rakyat," ujar Gus Yahya.
Berikut pengurus PP ISNU masa khidmat 2025-2030.
Ketua Umum: Kamaruddin Amin
Wakil Ketua Umum: Mas'ud Said
Wakil Ketua Umum: Fadli Yasir
Wakil Ketua Umum: M. Munir.
Baca juga: Cak Imin dukung ISNU jadi lokomotif gerakan intelektual NU
Baca juga: Menag tegaskan peran strategis ISNU usung peradaban Islam modern
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.