Lembaga Sensor Film gencarkan literasi penyensoran di Palu

1 hour ago 2

Palu (ANTARA) -

Lembaga Sensor Film (LSF) menggencarkan literasi dan edukasi hukum bidang perfilman dan penyensoran, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang aturan penyensoran film dan pentingnya menonton sesuai kategori usia.

“Kami ingin memberikan pemahaman kepada para pembuat film agar sejak awal mengetahui aturan dan kategori usia penonton yang berlaku, sehingga tidak ada masalah di tahap penyensoran,” kata anggota LSF Saptari Novia di Palu, Selasa.

Kegiatan itu diikuti oleh komunitas pembuat film, rumah produksi, pelajar, mahasiswa, serta instansi terkait di bidang perfilman hingga media massa.

Dia menjelaskan setiap film maupun iklan film yang akan diedarkan atau ditayangkan wajib memperoleh Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) dari LSF. Selain itu, LSF menetapkan empat klasifikasi usia penonton, yakni semua umur (SU), 13 tahun ke atas, 17 tahun ke atas, dan 21 tahun ke atas.

Baca juga: Di balik layar LSF awasi tayangan

Ketua Subkomisi Hukum dan Advokasi LSF itu mengatakan penggolongan tersebut menjadi acuan agar film sesuai dengan nilai moral, sosial, dan budaya masyarakat Indonesia. Lanjut dia, selain film layar lebar, LSF juga melakukan penyensoran terhadap film yang ditayangkan di televisi dan platform digital.

Saptari menyebut, pihaknya berpedoman pada Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman, Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2014, dan Permendikbud Nomor 14 Tahun 2019, serta memperhatikan aturan lain seperti Undang-Undang Pornografi.

“Kebebasan berkreasi tetap kami dukung, tetapi harus diimbangi tanggung jawab moral dan sosial. Film harus menjunjung tinggi nilai agama, budaya, dan etika,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, peserta juga mendapat pemaparan dari Ketua Subkomisi Apresiasi dan Promosi LSF RI, Gustav Aulia, yang menjelaskan dinamika serta prosedur penyensoran film di Indonesia. Hadir pula sebagai pembicara tamu, sutradara Mohammad Ifdhal dari rumah produksi Sinekoci berbagi pengalaman dalam proses produksi film independen di daerah.

Baca juga: Menbud tekankan pentingnya budaya sensor mandiri bagi penonton film

Baca juga: LSF sukses menggelar Malam Anugerah 2025, ini deretan pemenangnya

Pewarta: Fauzi
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |