Pekanbaru, (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau menyiapkan lahan seluas 40 hektare untuk dijadikan lokasi pembangunan pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
Kepala Bidang Penataan DLHK Provinsi Riau, Muhammad Fuad menjelaskan kebutuhan lahan untuk pembangunan fasilitas PSEL tersebut hanya sekitar 5 ha. Sedangkan lahan yang dulunya direncanakan untuk pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Tapung, itu luasnya 40 ha.
“Seiring dengan adanya program baru dari pemerintah pusat mengenai pengolahan sampah menjadi energi listrik, rencana itu kemudian dialihkan untuk proyek PSEL,” katanya di Pekanbaru, Selasa.
Sebelum itu, Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia bersama Danantara akan melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan kelayakan lokasi tersebut. Jika hasil verifikasi dinyatakan memenuhi syarat, maka Danantara melalui pihak ketiga akan memulai pembangunan kawasan pengolahan sampah menjadi energi listrik tersebut.
Baca juga: ESDM jamin tidak akan ada gas buang yang cemari lingkungan dari PSEL
"Sekarang ini masih tahap verifikasi lokasi. Selanjutnya akan ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi oleh Pemprov Riau bersama Pemerintah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar,” ungkapnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Reza Aulia Putra menyampaikan untuk proyek PSEL dari Danantara, minimal dibutuhkan suplai sampah sebanyak 1.000 ton per hari dengan kebutuhan lahan sekitar 5 hektare. Saat ini volume sampah di Kota Pekanbaru mencapai lebih dari 1.300 ton per hari.
Awalnya, Pemko Pekanbaru berencana menjalin kerja sama langsung dengan Danantara. Akan tetapi setelah rapat koordinasi, proyek ini akan dikelola oleh Pemprov Riau dengan melibatkan suplai sampah dari Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kampar, dan Pelalawan.
"Intinya, semua sampah di Kota Pekanbaru akan terkelola dengan baik. Apalagi jumlah sampah di Pekanbaru jauh lebih besar dibandingkan kabupaten dan kota lainnya di Riau,” tutur Reza.
Baca juga: Pakar UGM sebut PSEL harus diiringi transisi menuju ekonomi sirkular
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































