Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi penyaluran biodiesel hingga 6 November tahun ini sudah menyerap sekitar 12,11 juta kiloliter (kl).
"Untuk realisasi penyaluran biodiesel tahun 2025, pencapaian hingga 6 November sudah menyerap sekitar 12,11 juta kl, dan dari target penyerapan biodiesel 15,6 juta kl, kita sudah mencapai 77,8 persen," ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Eniya Listiani Dewi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta, Selasa.
Eniya mengatakan, saat ini total kapasitas nasional untuk produksi biodiesel adalah 22 juta kl berasal dari 28 pabrik biodiesel dan 25 badan usaha untuk bahan bakar nabati.
"Dari sini manfaat program yang akan kita peroleh dalam tahun ini, dalam pelaksanaan biodiesel B40 ini, kita sudah memperoleh penghematan devisa sekitar Rp107,2 triliun, dan pada saat pelaksanaan B35 tahun lalu kita bisa mendapatkan manfaat (benefit) untuk penghematan devisa dengan total Rp124 triliun rupiah," kata Eniya.
Baca juga: Kemenperin kaji ketersediaan CPO sebagai bahan baku untuk dukung B50
Kemudian, lanjutnya, untuk peningkatan nilai tambah crude palm oil (CPO) pada tahun 2025 hingga November sebesar Rp16,89 triliun. Lalu penyerapan tenaga kerja yang sudah terlaksana adalah sekitar 1,5 juta orang.
Untuk penurunan emisi gas rumah kaca, sampai dengan bulan November ini telah berhasil menurunkan 32,2 juta ton karbondioksida (CO2).
"Selebihnya, untuk hasil dari B40 ini, kami mendapatkan banyak masukan untuk program dari B40 ini sendiri, jadi pengawasan juga kami ketatkan dan untuk pelaksanaan hingga tahun Desember tahun ini, kami merencanakan untuk mengawal program ini sebaik mungkin," kata Eniya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































