Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyampaikan kegiatan belajar mengajar di SMAN 72 Jakarta mulai berjalan kondusif secara daring dengan pelaksanaan dukungan psikososial awal berbasis Psychological First Aid (PFA) untuk siswa, guru, dan wali murid.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikdasmen Suharti mengatakan pelaksanaan dukungan psikososial tersebut didampingi secara profesional oleh 56 psikolog dari Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI), Psikolog Polri, Dinas PPAPP, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
“Layanan psikososial pascabencana bertujuan untuk menghilangkan trauma warga sekolah. HIMPSI merupakan mitra yang kami gandeng untuk melakukan layanan psikososial pasca bencana,” kata Suharti, di Jakarta pada Selasa.
Ia menyebutkan, merujuk data per Senin (10/11) yang dihimpun oleh Sekretariat Nasional Sekolah Pendidikan Aman Bencana, kondisi di lingkungan sekolah sudah kondusif dan tempat kejadian sudah diperbaiki.
Suharti menerangkan masjid yang menjadi tempat kejadian sudah direnovasi kembali dengan mengecat ulang dinding dan mengganti karpet masjid baru.
Baca juga: Mendikdasmen beri layanan psikososial pulihkan murid SMAN 72
Ia menjelaskan rekomendasi HIMPSI, di antaranya ialah guru dibekali keterampilan pendampingan psikososial kepada siswa karena bersifat jangka panjang, kemudian satu minggu penanganan darurat pendidikan, pendampingan, serta rapid assessment dari 589 siswa dan guru dinyatakan aman fisik dan mental, ketiga pembelajaran tetap dilakukan seperti biasa secara daring.
Adapun materi pemulihan mental dilakukan oleh tim tenaga psikologi Korps Relawan Bencana (KRESNA) Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), yakni berupa dukungan PFA, bagi para murid, guru, dan tenaga kependidikan SMAN 72 Jakarta yang terdampak kejadian.
“Kami lebih dapat mengendalikan emosi kami saat ini, terima kasih atas materi pemulihan mental yang telah diberikan oleh tim psikolog,” ujar murid SMAN 72 Jakarta Kelas XI-E Raya Putri Lestari.
Kegiatan PFA bagi murid, guru dan tenaga kependidikan SMAN 72 ini dibagi ke dalam kelompok sesuai kelasnya masing-masing, dengan didampingi oleh fasilitator dan observer untuk kemudian melakukan berbagai aktivitas tahapan pemulihan pascatrauma, seperti orientasi dan klarifikasi fakta, normalisasi dan psychoeducation, serta dukungan dan refleksi (coping Sharing).
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana mengatakan bahwa telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 38/SE/2025 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Keamanan di Satuan Pendidikan usai terjadinya insiden ledakan tersebut.
Beberapa poin utamanya meliputi deteksi dini potensi gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah.
“Mulai tanggal 10 November 2025, pembelajaran di SMAN 72 Jakarta akan dilaksanakan secara daring hingga kondisi sekolah telah dinyatakan dapat digunakan kembali,” kata Nahdiana.
Baca juga: Mendikdasmen siap sempurnakan aturan lama perkuat sekolah aman
Baca juga: Menteri sebut ledakan SMAN 72 jadi alarm bagi Kemendikdasmen
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































