PBNU kerja sama dengan Singapura bangun sistem kesehatan terjangkau

3 months ago 8
PBNU memiliki jaringan yang sangat luas di Indonesia, bahkan mampu menjangkau para tenaga kesehatan di pelosok-pelosok

Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Harvest Advisors Singapura melalui program Harvest Sharia Fund untuk membangun sistem kesehatan nasional yang mandiri, inklusif, dan terjangkau.

Healthcare Private Equity Advisor Harvest Advisors Singapura, Matthew Chang, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, menyampaikan bahwa salah satu kerja sama yang diutamakan antara Harvest dan PBNU, yakni membangun layanan kesehatan berkualitas hingga ke pelosok melalui jaringan PBNU.

"PBNU memiliki jaringan yang sangat luas di Indonesia, bahkan mampu menjangkau para tenaga kesehatan di pelosok-pelosok. Salah satu inovasi dalam kerja sama kita nanti yakni robotik medis berbasis akal imitasi (AI) untuk mempermudah akses layanan kesehatan berkualitas hingga ke pelosok desa melalui jaringan PBNU," kata Matthew.

Menurutnya, dengan tenaga robotik medis yang dikembangkan secara tepat, maka dapat mempermudah pelatihan tenaga kesehatan di pelosok yang selama ini membutuhkan waktu cukup panjang.

Baca juga: PBNU kerja sama dengan Singapura pacu ekonomi syariah mendunia

“Pelatihan tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat membutuhkan waktu yang panjang. Namun, dengan robotik medis yang dikembangkan secara tepat, kita dapat mewujudkan layanan kesehatan dasar yang andal dan berkualitas,” ujar dia.

Pandemi COVID-19, lanjut Matthew, menjadi salah satu pembelajaran penting untuk membuat sistem kesehatan mandiri di dalam negeri, sehingga layanan kesehatan tidak hanya fokus pada proses kuratif atau penyembuhan, tetapi juga preventif atau pencegahan.

"Pandemi COVID-19 menjadi pelajaran penting. Negara yang tidak memiliki sistem kesehatan mandiri sangat rentan dalam krisis. Kami ingin membantu Indonesia membangun sistem yang komprehensif, mulai dari riset, manufaktur, hingga distribusi layanan," ujar dia.

Dengan memanfaatkan jaringan PBNU yang menjangkau hingga ke tingkat desa, Harvest juga berharap layanan kesehatan dapat diakses secara cepat, murah dan merata.

Baca juga: PBNU apresiasi pemerintah cabut izin empat tambang nikel di Raja Ampat

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengemukakan bahwa kolaborasi antara PBNU dan Harvest Sharia Fund ini menjadi harapan baru dalam upaya mendorong ekonomi umat, memperkuat sistem kesehatan nasional, serta mempercepat digitalisasi layanan berbasis nilai-nilai syariah yang inklusif dan progresif.

Saat ini, progres kerja sama masih berada dalam tahap pembicaraan awal. Dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan, diharapkan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dapat dilakukan sebagai langkah formal untuk memulai kerja sama resmi.

"Ini adalah langkah awal dari kerja sama berskala global pertama yang dilakukan NU, terutama di bidang ekonomi dan bisnis. Kita butuh waktu untuk konsolidasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah,” ujar Gus Yahya.

Meski begitu, PBNU optimis bahwa dalam jangka menengah hingga panjang, kerja sama ini akan berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya generasi muda.

Baca juga: PBNU ingin ulama masuk ke dalam penulisan ulang sejarah Indonesia

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |