Pastikan berenang di air tawar bersih cegah infeksi amuba

2 weeks ago 3

Jakarta (ANTARA) - Epidemiolog Dr. Dicky Budiman B. Med., MD., MscPH, Ph.D menyarankan masyarakat tidak menggunakan air tawar di daerah sanitasi dan kualitas air yang buruk untuk berenang agar terhindar dari infeksi amuba yang dapat menyerang otak.

“Hindari berenang, menyelam di air tawar hangat yang tidak jelas pengelolaannya, kemudian apalagi di pegunungan yang tidak jelas ya jangan mengambil risiko,” kata Dicky kepada ANTARA, Senin.

Peneliti dari Universitas Griffith, Australia itu mengatakan, kasus infeksi otak yang saat ini merebak di India karena amuba Naegleria fowleri terdapat pada air tawar hangat sekitar 25-40 derajat di kolam, danau atau sungai. Ia menyebut, iklim yang cukup mirip dengan Indonesia menjadikan amuba ini juga dapat bertumbuh di air tawar negara ini.

Baca juga: Mengetahui tanda dan gejala infeksi otak karena "amoeba pemakan otak"

Air tawar yang ditemukan di daerah dengan kualitas air buruk bisa berisiko mengandung berbagai mikroorganisme patogen, bukan hanya naegleria fowleri, namun juga bakteri penyebab diare, tifus, ataupun bakteri leptospira.

Amuba atau bakteri ini bisa menyebabkan gejala penurunan kesadaran, kejang atau sakit kepala jika masuk melalui hidung saat berenang atau saat irigasi hidung dan menembus saraf otak.

Namun ia menyebut masyarakat Indonesia tidak perlu panik karena kasus ini jarang ditemukan di Indonesia, meskipun infeksinya bisa menyebabkan kematian sebesar 95 persen.

Baca juga: Warga Israel tewas akibat terinfeksi penyakit "amuba pemakan otak"

Dicky mengatakan masyarakat bisa menggunakan air tawar untuk kebutuhan sehari-hari asal diolah dengan baik dan menjaga kematangan air jika ingin dikonsumsi. Selain itu, gunakan air matang atau air steril jika ingin mencuci hidung.

“Pertama jangan panik, ini penyakitnya sangat jarang meskipun kalaupun ada jadi fatal, dan air konsumsi rumah tangga, PDAM, air galon, air matang itu relatif aman ya jadi jangan khawatir, amuba ini tidak berbahaya kalau tertelan lewat mulut karena asam lambung akan mematikannya,” kata Dicky.

Di samping itu, pemerintah juga bisa melakukan pengawasan yang lebih baik pada kualitas air kolam atau taman air di fasilitas umum, dan juga meningkatkan literasi masyarakat supaya lebih sadar akan penyakit langka ini sebagai mitigasi.

Baca juga: KKM keluarkan sejumlah saran untuk cegah infeksi amuba pemakan otak

Baca juga: Pentingnya drainase kolam renang untuk kebersihan dan keamanan

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |