Meta buat kesepakatan geotermal baru untuk tenagai AI-nya

19 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi, Meta, membuat kesepakatan baru untuk membiayai proyek geotermal yang nantinya dapat mendukung pengembangan teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) perusahaannya.

Dilaporkan The Verge, Jumat, kesepakatan baru ini dilakukan dengan perusahaan rintisan XGS Energy mendukung pengembangan geotermal di wilayah New Mexico.

XGS Energy merupakan perusahaan yang mengembangkan teknologi pengelolaan geotermal generasi berikutnya yang memungkinkan untuk menggunakan sumber energi ini di tempat-tempat yang sebelumnya tidak layak.

Rencana dari kesepakatan ini menambahkan 150 megawatt listrik bebas polusi karbon ke jaringan listrik yang dihubungkan oleh pusat data Meta di wilayah tersebut.

Baca juga: Meta pertimbangkan untuk berinvestasi miliaran dolar di Scale AI

Meta sangat membutuhkan lebih banyak listrik untuk AI. Jaringan listrik berusaha memenuhi permintaan yang meningkat dari pusat data dan kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh perusahaan geotermal seperti XGS Energy.

"Dengan teknologi panas bumi generasi berikutnya seperti XGS siap untuk skala, geotermal dapat menjadi pemain utama dalam mendukung kemajuan teknologi seperti AI serta pengembangan pusat data domestik," kata Kepala Energi Global Meta Urvi Parekh.

Pada prakteknya pembangkit energi geotermal menghasilkan listrik menggunakan panas bumi, biasanya menarik cairan panas atau uap dari waduk alami untuk mengubah turbin.

Baca juga: Meta hadapi gugatan berkenaan dengan iklan investasi di Jepang

Namun, taktik itu dibatasi oleh geografi alami, dan AS mendapatkan sekitar setengah persen listriknya dari sumber panas bumi.

Cukup banyak perusahaan rintisan termasuk XGS mencoba mengubahnya dengan membuat energi panas bumi lebih mudah diakses.

Tahun lalu, Meta membuat kesepakatan terpisah 150MW dengan Sage Geosystems untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi baru.

Sage sedang mengembangkan teknologi untuk memanfaatkan energi dari formasi batuan yang panas dan kering dengan mengebor dan memompa air di bawah tanah, pada dasarnya menciptakan waduk buatan.

Baca juga: Meta digugat di Australia karena tampilkan iklan aset kripto palsu

XGS Energy juga berusaha memanfaatkan energi panas bumi dari sumber daya batuan kering.

Ia mencoba memisahkan diri dengan menggunakan kembali air dalam proses loop tertutup yang dirancang untuk mencegah air keluar dari celah-celah di batu.

Air yang digunakannya untuk memanfaatkan panas bawah tanah beredar di dalam casing baja. Menghemat air sangat penting di negara rawan kekeringan seperti New Mexico, di mana Meta memperluas pusat data Los Lunas-nya.

Meta menolak untuk mengatakan berapa banyak pengeluarannya untuk kesepakatan ini dengan XGS Energy, namun yang pasti inisiatif ini akan diluncurkan dalam dua fase dengan tujuan beroperasi pada 2030.

Langkah perusahaan teknologi berinvestasi pada perusahaan geotermal bukanlah hal baru, pesaing Meta yakni Google memiliki kemitraan sendiri dengan perusahaan rintisan lain yang disebut Fervo yang mengembangkan teknologi serupa.

Baca juga: Meta ungkap investasi jaringan bawah lautnya dorong ekonomi bertumbuh

Baca juga: Meta teken perjanjian pasokan energi nuklir untuk dukung pusat data AI

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |