Jakarta (ANTARA) - Setiap tahun, umat Islam di berbagai daerah mengenal tradisi shalat Rebo Wekasan, sebuah amalan sunnah yang biasanya dikerjakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Pada tahun 2025, Rebo Wekasan bertepatan dengan Rabu, 20 Agustus 2025.
Momen ini sering dimaknai sebagai ikhtiar spiritual untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai musibah, penyakit, dan mara bahaya. Meski tidak termasuk ibadah wajib, tata cara shalat Rebo Wekasan tetap menarik untuk dipahami, terutama bagi masyarakat yang ingin melestarikan tradisi keagamaan dengan niat ibadah dan harapan kebaikan.
Berikut ini adalah penjelasan dan tata cara shalat Rebo Wekasan, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Amalan doa Rebo Wekasan 20 Agustus 2025, ini bacaan Arab, Latin & arti
Tata cara shalat Rebo Wekasan
Menurut penjelasan NU Online, tata cara pelaksanaan shalat sunnah Rebo Wekasan dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Niat shalat sunnah dua rakaat
نويت أن أصلي سنة ركعتين لله تعالى
Ushallî sunnatan rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ
Artinya: Saya berniat shalat sunnah dua rakaat karena Allah Ta‘ala.
2. Setelah membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali, Surat Al-Ikhlas 5 kali, kemudian Surat Al-Falaq dan An-Nas masing-masing satu kali di setiap rakaat.
3. Tata cara pelaksanaannya sama seperti shalat sunnah dua rakaat pada umumnya.
4. Setelah salam, dianjurkan membaca doa.
5. Shalat sunnah mutlak dua rakaat ini biasanya dikerjakan sebanyak dua kali.
Baca juga: Rebo Wekasan 2025: Ini asal-usul di balik tradisinya
Amalan tersebut dipandang sebagai bentuk ikhtiar spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memohon perlindungan dari berbagai musibah selama satu tahun ke depan.
Perbedaan pandangan ulama mengenai praktik ini merupakan hal yang wajar dalam khazanah fiqih, mengingat masing-masing memiliki dalil dan argumentasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Anjuran shalat Rebo Wekasan juga ditemukan dalam kitab Kanz Al-Najah wa Al-Surur karya Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Makki.
Dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, Allah SWT menurunkan 320 ribu macam bala. Karena itu, dianjurkan melaksanakan shalat sunnah empat rakaat sebagai bentuk perlindungan.
Hal ini juga diperkuat oleh penelitian Umma Farida dalam Jurnal THEOLOGIA Vol. 30 No. 2 (2019) yang mengkaji pemikiran KH. Abdul Hamid. Disebutkan bahwa shalat empat rakaat yang dimaksud adalah shalat sunnah mutlak, yang kemudian dikenal luas dengan sebutan shalat Rebo Wekasan.
Baca juga: Amalan Rebo Wekasan yang dianjurkan Islam untuk lindungi dari musibah
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
