Beijing (ANTARA) - Pameran Perdagangan Digital Global (Global Digital Trade Expo) keempat akan berlangsung pada 25 hingga 29 September di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, China timur, dengan berbagai persiapan yang pada dasarnya telah rampung. Ajang tersebut akan mendorong perdagangan digital dan kerja sama industri di antara para mitra terkait.
Dalam sebuah konferensi pers, Wakil Menteri Perdagangan China Sheng Qiuping menyampaikan bahwa hingga saat ini, lebih dari 1.700 ekshibitor telah mendaftar sebagai peserta pameran.
Total area pameran tersebut akan mencakup 155.000 meter persegi, yang luasnya setara dengan 20 lapangan sepak bola.
Ekshibitor internasional mencakup lebih dari 20 persen dari total peserta pameran, dengan 70 lebih di antaranya merupakan perusahaan Fortune Global 500, papar Sheng.
Dua negara tamu kehormatan, yakni Uni Emirat Arab dan Indonesia, akan mendirikan paviliun nasional untuk memamerkan berbagai pencapaian dalam pengembangan ekonomi digital. Sementara itu, lebih dari 30 organisasi internasional, termasuk Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development), juga akan mengikuti ajang tersebut, urai Sheng.
"Perdagangan digital mewakili integrasi mendalam antara teknologi digital dan perdagangan internasional. Hal itu telah menunjukkan ketahanan dan potensi yang kuat lewat perluasan batas-batas perdagangan, menghadirkan inovasi model perdagangan, dan memberdayakan entitas perdagangan," ujar Sheng.
Dia mengungkapkan bahwa nilai perdagangan e-commerce lintas batas China mencapai 1,3 triliun yuan (1 yuan = Rp2.310) atau sekitar 183 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.457) pada paruh pertama (H1) 2025, yang menandai rekor tertinggi.
Dalam pameran itu, serangkaian laporan penelitian soal perkembangan perdagangan digital global dan pembangunan perdagangan digital China akan dirilis. Lebih dari 30 aktivitas pencocokan (matchmaking) bisnis untuk kerja sama industri dan investasi dan pembiayaan juga akan diselenggarakan, kata Sheng.
Dalam upaya untuk memperkuat kerja sama pragmatis dan kerja sama pengembangan industri, berbagai acara tematik yang mencakup "Hari E-Commerce Jalur Sutra" (Silk Road e-commerce day) dan "Hari Perdagangan Digital Afrika" (digital trade African day) akan kembali digelar. Sebuah acara baru yang menampilkan zona kerja sama ekonomi BRICS juga akan diadakan, imbuh Sheng.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.