Jakarta (ANTARA) - Pakar onkologi dari China, Prof. Xu Kecheng menjelaskan perkembangan teknologi dalam pengobatan penyakit kanker yang diharapkan dapat mendorong kelangsungan hidup seseorang jadi lebih panjang dan baik.
"Tujuan penanganan adalah mengubah kanker menjadi kondisi tidak kronis, yang memungkinkan pasien untuk mencapai kelangsungan hidup jangka panjang dengan kualitas hidup yang baik," kata Prof. Xu Kecheng dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Prof. Xu menyebut enam pilar utama itu mencakup filosofi yang benar, tim yang unggul, teknologi yang canggih, peralatan yang maju, lingkungan yang baik, dan perawatan yang penuh kasih sayang.
Baca juga: Mengapa pengobatan kanker yang menjanjikan picu efek samping serius?
Presiden Kehormatan International Society of Cryosurgery serta pendiri Asean Society of Cryosurgery itu mengatakan penyakit kanker memang sepenuhnya tidak bisa dihilangkan secara total. Tetapi, konsep yang diciptakannya setidaknya bisa membuat seseorang hidup lebih panjang.
"Demi kelangsungan kesehatan pasien, penting untuk menerapkan pengobatan yang menyenangkan, memperpanjang umur dan meningkatkan kesehatan," kata dia.
Ia sendiri saat ini terus mempelajari dan mengikuti perkembangan teknologi canggih untuk mendukung konsep buatannya tersebut. Sejauh ini, sudah ada empat teknologi yang menjadi keahliannya, yaitu Cryosurgery, Intervention, Nano Knife, dan Integrated Therapy.
Baca juga: RS Mandaya Royal Puri dorong akses pengobatan inovatif untuk kanker
Prof. Xu mengaku bersama tim terus berupaya untuk membantu penderita kanker yang kurang mampu serta giat membagikan informasi agar para penyintas dapat hidup berdampingan dengan sel-sel kanker dan memiliki kualitas hidup yang baik.
Ketua Umum Indonesia Diaspora Network-China dan Penasihat Utama Perhimpunan Rehabilitasi Kanker Guangdong Light of Life, Prof. Yenni Thamrin menambahkan bahwa kolaborasi yang terjalin sampai ke jenjang internasional akan membawa harapan baru bagi para penderita dan penyintas kanker di Indonesia.
Terkait integrasi pengobatan Tiongkok dan Barat, ia menilai hal itu akan menciptakan keunggulan dalam layanan di rumah sakit kanker. Salah satunya perawatan invasif minimal ultra yang dapat memungkinkan pengangkatan tumor tanpa rasa sakit dan meminimalkan trauma pada pasien.
"Pendapat para ahli onkologi diharapkan bisa memacu kolaborasi Indonesia-Tiongkok dalam pengembangan penanganan kanker di Indonesia. Sekaligus membuka jalan yang lebih besar untuk bekerja sama dalam bidang onkologi," ujar dia.
Baca juga: Biopsi kanker payudara jadi kunci pengobatan kanker
Baca juga: Teknologi nuklir bantu deteksi kanker lebih dini dan akurat
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.