Pakar jelaskan istilah medis di balik penyakit Paus Fransiskus

3 weeks ago 7
Sebenarnya, istilah pneumonia ganda, atau double pneumonia bukanlah istilah yang terlalu lazim digunakan di dunia kedokteran

Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan penjelasan medis terkait penyakit yang diderita Paus Fransiskus sebelum wafat, yakni pneumonia ganda (double pneumonia).

Tjandra, dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan istilah tersebut bukanlah sebutan medis yang lazim, namun merujuk pada kondisi pneumonia yang menyerang kedua paru kiri dan kanan yang secara resmi disebut sebagai pneumonia bilateral.

"Sebenarnya, istilah pneumonia ganda, atau double pneumonia bukanlah istilah yang terlalu lazim digunakan di dunia kedokteran," katanya.

Tjandra menjelaskan pneumonia adalah infeksi atau radang paru yang umumnya disebabkan oleh bakteri atau virus, meskipun bisa juga dipicu jamur atau parasit.

Baca juga: Upacara penetapan wafatnya Paus Fransiskus dilakukan pada Senin malam

"Kita juga tahu bahwa kita memang punya dua belah paru. Paru kiri terbagi lagi dalam dua bagian, atau istilah kedokterannya dua lobus, atas dan bawah, serta paru kanan terdiri dari tiga lobus, atas, tengah dan bawah, yang dipisahkan oleh sekat yang disebut fisura," katanya.

Mengutip laporan Vatican News pada Februari lalu, kata Tjandra, diketahui Paus Fransiskus mengalami gangguan pernapasan yang digambarkan sebagai krisis pernapasan mirip asma (asthma-like respiratory crisis).

Menurut Tjandra, kondisi tersebut memerlukan penanganan dengan oksigen aliran tinggi (high-flow oxygen). Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya penurunan kadar trombosit (trombositopenia) serta anemia.

Baca juga: Menko PMK: Paus Fransiskus jadi inspirasi bagi seluruh umat beragama

Sementara itu media The Conversation menyebut istilah pneumonia ganda juga dapat merujuk pada kondisi radang paru-paru yang disebabkan oleh lebih dari satu jenis mikroorganisme.

"Kondisi ini dikenal sebagai infeksi polimikrobial, yang bisa melibatkan kombinasi bakteri, virus, jamur, atau organisme lainnya," kata Tjandra.

Dikatakan Tjandra, riwayat medis Paus juga mencatat bahwa pada 1957 ia pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru akibat infeksi berat.

Sementara itu, dalam laporan tertanggal 18 Februari 2025, kata Tjandra, Vatican News menginformasikan infeksi polimikrobial yang dialami Paus Fransiskus terjadi dalam konteks bronkiektasis dan bronkitis asmatik.

Baca juga: Wapres Gibran: Dunia kehilangan sosok Paus Fransiskus yang penuh kasih

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |