Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Anggota DPR RI Dapil VII Jawa Timur, Novita Hardini, Senin menyalurkan 2 ribu beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) jalur aspirasi bagi pelajar di Kabupaten Trenggalek pada tahun pertamanya menjabat di parlemen.
Dalam sosialisasi program yang digelar di Kecamatan Munjungan itu, legislator yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek itu menyampaikan bahwa bantuan tersebut diharapkan meringankan beban orang tua dalam memberikan pendidikan layak kepada anak-anak.
"Tujuan akhirnya adalah masyarakat Trenggalek bisa bahagia dan sejahtera, salah satunya dimulai dari pendidikan," ujar Novita.
Di Desa Karangturi tercatat 246 penerima manfaat, sedangkan di Desa Munjungan terdapat 386 penerima manfaat. Sisanya tersebar di sejumlah wilayah lain di Trenggalek.
Selain menyalurkan bantuan, anggota Komisi VII DPR RI yang juga Bunda PAUD Kabupaten Trenggalek itu mengajak para orang tua untuk mendorong anak-anak melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi, serta tidak menikah dini.
Baca juga: 153 pelajar di Kabupaten Manokwari Selatan terima beasiswa PIP
Baca juga: Komisi X DPR RI minta tak ada pemotongan dana PIPdi NTB
Ia juga mengimbau agar keluarga mengutamakan makanan sehat dan bergizi dari bahan lokal, seperti ikan yang mudah dijangkau di Trenggalek, demi mendukung kecerdasan dan kesehatan anak.
Salah satu penerima manfaat, Firman Prasetya (17), siswa kelas IX SMPN 3 Munjungan, menyampaikan rasa syukur atas bantuan tersebut.
"Bantuan ini akan saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah, sehingga meringankan beban orang tua," ujarnya.
Firman menambahkan, di sekolahnya terdapat 70 siswa yang menerima PIP dari jalur aspirasi Novita Hardini.
Program Indonesia Pintar jalur aspirasi ini menjadi bagian dari upaya legislator perempuan satu-satunya dari Dapil VII Jawa Timur itu untuk memperluas akses pendidikan dan mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di Trenggalek.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
