Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal Inggris, Nothing, merilis perangkat penyuara jemala jenis over-the-ear headphone perdana dengan nama Headphone (1).
Menurut siaran TechCrunch pada Selasa (1/7), peluncuran perangkat baru itu menandai langkah lanjutan Nothing ke ranah perangkat audio setelah merilis penyuara jemala open-ear bernama Ear (2) tahun lalu.
Penyuara jemala Headphone (1) yang berdesain ramping dan transparan khas Nothing dirancang bekerja sama dengan KEF, merek audio Inggris.
Perangkat ini ukurannya terbilang agak besar untuk over-the-ear headphone, tetapi dilengkapi fitur peredam bising adaptif dan mode transparan yang bekerja dengan baik dalam berbagai kondisi.
Fitur andalan perangkat ini adalah adaptive bass enhancement, yang dapat menyesuaikan efek bass sesuai genre musik yang sedang diputar.
Selain itu, Nothing menyematkan audio spasial adaptif dengan dukungan pelacakan gerakan kepala dinamis untuk menghadirkan sensasi suara 3D yang imersif dan lebih realistis.
Baca juga: Nothing Phone (3) diluncurkan, simak spesifikasinya
Nothing meninggalkan sistem sensor sentuh dan beralih ke tombol fisik.
Headphone (1) memiliki tombol khusus untuk mengakses asisten AI atau ChatGPT, jika pengguna menggunakan aplikasi Nothing X.
Selain itu, ada roller volume yang bisa diputar untuk mengatur suara serta ditekan untuk memainkan dan menjeda audio atau mengaktifkan dan menonaktifkan fitur peredam bising.
Nothing mengklaim Headphone (1) memiliki daya tahan baterai hingga 80 jam waktu dengar atau 35 jam jika fitur peredam bisingnya diaktifkan serta waktu pengisian daya cepat.
Layanan awal pemesanan Headphone (1) akan tersedia mulai 4 Juli 2025 di Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara lain. Perangkat ini dipasarkan dengan harga 299 dolar AS atau sekitar Rp4,8 juta.
Baca juga: Xiaomi rilis Redmi Buds 6 dan Redmi Buds 6 Pro ke pasar global
Baca juga: Waspada radiasi frekuensi radio pada headphone nirkabel
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
