Ni Luh Djelantik : Investasi di Bali harus tunduk pada budaya dan adat

3 months ago 20

Jakarta (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Ni Luh Djelantik menyatakan dukungan terhadap transformasi kawasan ParQ Ubud di bawah kepemilikan manajemen baru, dengan catatan bahwa proses pengembangan harus berpihak pada budaya Bali serta masyarakat lokal.

Dalam acara Konferensi Pers ParQ di Ubud, Bali, Rabu, Ni Luh menyebut Bali tidak akan pernah menjadi pesona dunia jika tidak karena adat, budaya, dan tradisinya yang kuat. Maka, ia menilai penting untuk memastikan bahwa setiap investasi untuk Bali, termasuk transformasi ParQ, wajib menghormati norma dan aturan lokal.

“Bali yang menjadi pesona dunia tidak akan pernah besar tanpa ada tradisi dan budaya. Kami bertanggung jawab untuk memastikan investasi di Bali untuk mengutamakan budaya dan adat Bali,” tegas Ni Luh Djelantik, Rabu.

Lebih lanjut, ia meyakini proses transformasi ini akan berjalan dengan baik dikarenakan pihak manajemen yaitu PT Gold Dragon terbuka dengan budaya Bali dan bersedia untuk menaati aturan yang berlaku di Bali.

Baca juga: ParQ Ubud diakuisisi, pastikan patuhi hukum dan hormati budaya lokal

“Saya percaya pada masa depan Bali, dan saya percaya mereka mau mendengarkan, bukan hanya dengan telinga tapi juga dengan hati,” ujarnya.

Mengenai Kampung Rusia, Ni Luh berharap bahwa tidak ada lagi "Kampung Rusia" dan ke depannya pengelolaan ParQ akan mengikuti sistem, budaya, dan aturan yang sesuai dengan nilai lokal.

Berkaitan dengan itu, Kadek Agus Puwady selaku perwakilan PT Gold Dragon memastikan 90 persen karyawan di ParQ adalah karyawan lokal yang berjumlah sekitar 300 karyawan.

“Sebagai bentuk komitmen kami, saat ini ada sekitar 300 karyawan lokal yang mana artinya 90 persen staf ParQ adalah dari masyarakat lokal. Ke depannya kami juga akan lebih transparan dan komunikatif dengan pihak berwenang serta masyarakat Bali, khususnya Ubud,” kata Kadek Agus Puwady.

Lebih jauh, Kadek Agus Puwady menegaskan bahwa transformasi ini bukan sekadar pergantian kepemilikan, melainkan awal dari era baru dalam pengelolaan kawasan berbasis hospitality yang lebih inklusif dan berakar pada kearifan lokal. ParQ ke depan akan mengedepankan pendekatan yang ramah budaya, dengan mengubah konsep kawasan menjadi resort yang menyatu dengan nilai-nilai Bali.

“Kami menyambut semua pihak dan berkomitmen menjadikan ParQ sebagai ruang yang terbuka, berbudaya, dan bertanggung jawab,” tutupnya.

Baca juga: Polda Bali tetapkan Direktur Parq Ubud tersangka alih fungsi lahan

Baca juga: Penutupan Kampung Rusia untuk tegakkan hukum pada WNA abai aturan

Baca juga: Dispar jadikan pembubaran Kampung Rusia bukti penegakan aturan

Pewarta: Ida Nurcahyani/Meuthia Hamidah
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |