Jakarta (ANTARA) - Museum Wayang menyediakan fasilitas seperti audio hingga "ramp" atau jalur pengganti anak tangga yang memiliki bidang dengan lebar dan kemiringan tertentu untuk pengunjung disabilitas netra dan pengguna kursi roda.
"Museum Wayang yang baru lebih inklusif dan ramah difabel. Kami menyediakan kursi roda bagi pengunjung yang membutuhkan," kata Kepala Unit Pengelola Museum Seni Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Sri Kusumawati di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pemprov DKI siap adakan 23 pergelaran wayang sepanjang 2025
Sri mengatakan pengunjung yang menggunakan kursi roda bisa menggunakan "ramp" menuju seluruh ruang-ruang pamer termasuk ke ruang imersif di lantai dua. "Ramp" ini dihias dengan empat elemen yang ada dalam dunia pewayangan yaitu tanah, api, air, dan udara.
Lalu, bagi penyandang disabilitas netra, disediakan audio di beberapa koleksi pameran.
"Bagi teman-teman difabel yang kesulitan untuk melihat kami sediakan audio. Jadi, di beberapa tata pamer sudah dilengkapi dengan audio," kata Sri.
Pemprov DKI meyakini fasilitas tersebut menjadi satu daya tarik bagi pengunjung. Terlebih, saat ini pemerintah memberikan layanan masuk museum secara gratis bagi tiga kategori dan salah satunya penyandang disabilitas.
Baca juga: Pemprov DKI bakal memperbanyak museum berteknologi imersif
Alasannya, guna mendukung aktivitas masyarakat dan memberikan kemudahan untuk mendapatkan layanan rekreasi khususnya bagi masyarakat tertentu, seperti penyandang disabilitas, penduduk usia lanjut dan peserta didik penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Adapun layanan gratis ini berlaku pada hari Selasa hingga Jumat (kecuali hari libur nasional dan cuti bersama) di museum-museum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan, termasuk Museum Wayang.
Sementara itu terkait jumlah kunjungan, Pemprov DKI mencatat adanya kenaikan jumlah pengunjung domestik Museum Wayang sebanyak dua kali lipat pada Januari dan Februari 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Pembaruan Museum Wayang untuk wujudkan Jakarta sebagai pusat budaya
Pengunjung Museum Wayang pada tahun 2024 di Januari dan Februari adalah 30.420 orang, dan tahun ini hingga Februari sudah hampir 60.000 orang.
Lalu, untuk pengunjung atau wisatawan mancanegara, tercatat sebanyak 1.856 orang atau naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu yakni 852 orang.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025