Jangan langsung merokok setelah berbuka puasa, ini risikonya!

2 months ago 18

Jakarta (ANTARA) - Setelah seharian menahan lapar dan dahaga, banyak orang menganggap merokok sebagai cara terbaik untuk melepas penat saat berbuka. Bagi perokok aktif, kebiasaan ini sulit ditinggalkan karena dianggap memberikan rasa lega setelah menahan diri selama puasa.

Namun, tahukah Anda bahwa merokok langsung setelah berbuka bisa berdampak buruk bagi kesehatan?

Saat puasa, tubuh mengalami perubahan metabolisme, termasuk sistem pernapasan dan peredaran darah. Setelah berjam-jam tanpa asupan makanan dan cairan, organ tubuh berada dalam kondisi yang lebih sensitif.

Jika langsung menghisap rokok setelah berbuka, racun dalam rokok dapat masuk ke tubuh lebih cepat dan memperburuk kondisi organ dalam.

Belum lagi risiko terhadap sistem pencernaan yang baru mulai bekerja kembali setelah beristirahat selama puasa. Merokok setelah berbuka bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi juga ancaman nyata bagi kesehatan.

Baca juga: Puasa sehat, ini menu yang perlu dihindari saat buka

Risiko merokok setelah berbuka puasa

Jika langsung merokok setelah berbuka, dampaknya bisa lebih buruk dibandingkan merokok dalam kondisi biasa. Berikut beberapa risiko yang bisa terjadi:

1. Efek nikotin lebih cepat sampai ke otak

Dalam kondisi perut kosong, nikotin dalam rokok akan lebih cepat terserap ke dalam aliran darah dan langsung mempengaruhi otak, hal itu dapat menyebabkan sensasi pusing, mual, bahkan peningkatan detak jantung secara tiba-tiba.

2. Menyebabkan mual, lelah, dan sakit kepala

Karena tubuh masih dalam tahap pemulihan setelah seharian berpuasa, merokok langsung setelah berbuka dapat menyebabkan efek samping seperti mual, pusing, kelelahan, dan sakit kepala akibat kurangnya oksigen dalam tubuh.

3. Mengiritasi saluran napas

Menghirup asap rokok setelah berpuasa juga bisa menyebabkan iritasi pada saluran napas, yang berpotensi menimbulkan batuk atau gangguan pernapasan lainnya.

Baca juga: 8 rekomendasi menu buka puasa lezat dan sehat

4. Memasukkan zat beracun ke tubuh dalam kondisi kosong

Merokok saat perut kosong sama saja dengan memasukkan zat beracun ke dalam tubuh tanpa adanya perlindungan nutrisi. Hal ini bisa mempercepat dampak negatif dari kandungan rokok terhadap organ tubuh.

5. Meningkatkan risiko kanker paru

Merokok dalam kondisi perut kosong juga bisa meningkatkan risiko jangka panjang, seperti kanker paru, karena tubuh dalam kondisi lemah dan lebih rentan terhadap paparan zat beracun dari rokok.

6. Karbon monoksida mengikat hemoglobin lebih kuat dari oksigen

Karbon monoksida dalam asap rokok dapat mengikat hemoglobin dalam darah hingga 300 kali lebih kuat dibandingkan oksigen, menyebabkan suplai oksigen ke sel-sel tubuh menurun drastis.

Jika Anda ingin tetap menjaga kesehatan selama puasa, sebaiknya hindari merokok langsung setelah berbuka. Beri tubuh waktu untuk mendapatkan asupan nutrisi dan hidrasi yang cukup sebelum terpapar zat berbahaya dari rokok. Mengurangi atau bahkan berhenti merokok selama bulan Ramadhan bisa menjadi langkah awal untuk hidup lebih sehat.

Baca juga: Kurma, nilai spiritual dan potensi ekonomi

Baca juga: Rekomendasi menu sehat untuk buka puasa bagi Anda yang sedang diet

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |