Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta aparat mengedepankan pendekatan yang persuasif saat mengamankan demo dan mengikuti arahan yang telah diberikan Presiden Prabowo Subianto.
"Kepada para aparat, lakukan langkah-langkah pengamanannya itu yang persuasif. Saya kira aparat juga sudah melakukan langkah-langkah itu. Oleh karena itu, tolong rasa kesabaran ditingkatkan, dan emosinya itu harus ditahan," kata Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan MUI Masduki Baidlowi di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, apabila terjadi bentrok antara pendemo dan aparat, maka yang kesulitan justru masyarakat hingga mengancam kedaulatan bangsa.
"Bangsa kita secara keseluruhan itu akan dirugikan oleh peristiwa-peristiwa yang seperti itu, sebagaimana peristiwa kemarin, semuanya sudah kita saksikan, kita menyesalkan semuanya, sudah ada korban, oleh karena itu, jangan sampai menimbulkan korban berikutnya," ujar dia.
Masduki juga menegaskan, Presiden Prabowo Subianto sudah memberikan instruksi terkait aksi demo yang kini meluas hampir di seluruh Indonesia, oleh karena itu, masyarakat perlu mengikuti arahan tersebut.
"Jadi saya kira cukup jelas mengikuti saja apa yang menjadi harapan dan instruksi Bapak Presiden karena itu semuanya akan diusut secara tuntas," tuturnya.
Baca juga: PP Muhammadiyah: Publik butuh teladan dari para wakil rakyat
Sementara itu, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Polisi Abdul Karim memastikan penanganan kasus kendaraan taktis (rantis) yang menabrak dan melindas pengemudi ojek online (ojol) hingga tewas dilakukan secara transparan.
"Pemeriksaan dilakukan secara cepat dan transparan," katanya saat memberi keterangan kepada media di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa penanganan kasus tersebut juga dilakukan bukan hanya dari Propam Mabes Polri, tapi bersama dengan Korps Brimob, mengingat pelaku penabrakan merupakan anggota Brimob.
Selain pihak internal Polri, penanganan kasus tersebut juga dikoordinasikan dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Hal ini dilakukan untuk memastikan penanganan kasus agar transparan.
"Kami juga sudah koordinasi dengan pihak Kompolnas untuk bisa melibatkan diri dan pengawasan, dalam beberapa proses pemeriksaan tersebut," ujarnya.
Baca juga: Ribuan jamaah ikuti shalat ghaib untuk Affan Kurniawan di Al-Akbar
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.