MUI ajak masyarakat hentikan demo yang bersifat anarkis

3 weeks ago 11

Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat untuk menghentikan aksi demo yang bersifat anarkis hingga menimbulkan kerusakan dan kerusuhan bagi publik.

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Dewan Pimpinan MUI Masduki Baidlowi di Jakarta, Jumat, mengimbau kepada para pendemo yang sekarang masih berada di lapangan agar pulang ke rumah masing-masing.

"Demo adalah hak warga negara, tetapi ketika sudah menimbulkan kerusakan, keresahan, dan kesulitan bagi publik, saya kira itu harus dihentikan, oleh karena itu, kita juga mengimbau supaya para pendemo pulang ke rumah masing-masing dan tidak menimbulkan kesulitan bagi masyarakat lain," ujar dia.

Menurutnya, demo yang menimbulkan kerusuhan juga akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari masyarakat, utamanya bagi masyarakat menengah ke bawah yang masih harus mencari nafkah.

"Dan itu saya kira penting kan bagi masyarakat (mencari nafkah), terutama masyarakat di bawah, sehingga dengan demikian demo tolong dihentikan, jangan sampai menimbulkan anarki dan kerusakan-kerusakan, itu imbauan dari MUI," ucapnya.

Baca juga: Komisi X sebut pentingnya DPR RI miliki kecakapan sebagai pendengar

Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengajak masyarakat untuk menjaga kedamaian dan tidak mudah terprovokasi, namun tetap kritis terhadap nilai keadilan serta kemanusiaan, termasuk apa yang terjadi kepada pengemudi ojek daring, almarhum Affan Kurniawan (21).

"Mari kita jadikan musibah ini sebagai momentum introspeksi bersama agar kota ini menjadi ruang hidup yang aman, manusiawi dan berkeadilan bagi semua warganya," kata setelah berkunjung ke rumah duka.

Ia menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa tragis yang menimpa Affan Kurniawan (21), yakni terlindas kendaraan taktis (rantis) milik kepolisian.

Bang Kent --sapaan akrabnya-- menegaskan musibah ini tidak hanya menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi duka bagi seluruh masyarakat.

Menurut dia, pengemudi ojol adalah “pejuang jalanan” yang setiap hari bekerja keras demi menghidupi keluarga, sekaligus melayani kebutuhan transportasi masyarakat.

Baca juga: MUI imbau anggota DPR RI tak menyinggung masyarakat ketika berbicara

Baca juga: MUI ingatkan kepolisian agar kedepankan pendekatan humanis

Baca juga: Ketua MUI sampaikan duka atas wafatnya Affan Kurniawan

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |