MPMX dukung pengembangan ekowisata dengan penanaman mangrove

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan konsumer otomotif dan penyedia jasa transportasi PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) bersama MPM Honda selaku anak perusahaan berupaya memajukan sektor ekowisata melalui penanaman 40.000 bibit mangrove di Muara Sungai Terang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Inisiatif itu merupakan lanjutan dari komitmen perusahaan dalam mendukung mitigasi dampak perubahan iklim dan mewujudkan kelestarian lingkungan melalui rangkaian kegiatan keberlanjutan bertajuk "MPM EcoMangrove".

"Melalui MPM EcoMangrove, kami ingin secara nyata berkontribusi merawat ekosistem pesisir agar tetap hidup dan produktif, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga di wilayah operasional kami," kata Group CFO MPMX Beatrice Kartika dalam keterangan tertulis pada Minggu.

Beatrice menjelaskan, MPM EcoMangrove dijalankan bertahap sejak 2022, dimulai dari survei lokasi dan identifikasi lahan, pemetaan sosial-ekonomi masyarakat, pelatihan teknik penanaman dan perawatan mangrove, penguatan kelembagaan komunitas, sampai penandatanganan kesepakatan untuk memastikan keberlanjutan program.

Hingga tahun ini, MPMX telah menanam 100.000 bibit mangrove di lahan konservasi seluas 10 hektare itu. Berdasarkan pemantauan berkala, tingkat kelangsungan hidup bibit mencapai 85 persen, yang menjadi indikator positif terhadap keberhasilan program untuk melindungi ekosistem pesisir dalam jangka panjang.

Baca juga: National Oceanographic Rayakan HUT RI ke-80 dan 8 Tahun Pengabdian dengan Menanam Bibit Mangrove

EcoMangrove

Selain fokus pada pelestarian lingkungan, MPMX juga mengintegrasikan aspek pemberdayaan ekonomi dalam program MPM EcoMangrove dengan memberikan pelatihan dan pengembangan budidaya kepiting kepada kelompok nelayan setempat.

Nelayan membudidayakan kepiting bakau menggunakan metode apartemen kepiting yang memungkinkan nelayan mendapatkan peningkatan hasil panen kepiting tanpa merusak habitat alami.

MPMX juga menyalurkan tambahan 100 unit apartemen kepiting, dengan total 150 unit apartemen kepiting kepada nelayan setempat. Dukungan itu diharapkan dapat memperluas kapasitas produksi sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan.

Saat ini, hasil panen kelompok nelayan binaan telah dipasok ke salah satu restoran di wilayah Labuan Bajo untuk menciptakan nilai ekonomi.

Selain para nelayan, ibu-ibu pesisir juga menerima pelatihan dan pendampingan untuk mengolah bahan baku alami dari lingkungan sekitar menjadi produk bernilai ekonomi.

Produk yang berhasil dikembangkan adalah sirup buah mangrove dan sambal kepiting. Produk mereka dibantu untuk mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) agar bisa dipasarkan lebih luas.

Desa Golo Sepang pun kini semakin dikenal, tidak hanya untuk wisatawan trekking mangrove dan bermain kano, tetapi menjadi lokasi penelitian dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa dari berbagai institusi.

"Kami percaya, lingkungan yang terjaga dan masyarakat yang sejahtera adalah fondasi bagi keberlanjutan bisnis dan kemajuan bangsa," kata Beatrice Kartika.

Baca juga: Menggenggam asa di hutan mangrove Kutawaru Cilacap

Baca juga: Menyusuri keindahan hutan mangrove di Teluk Sulaiman, Kalimantan Timur

Baca juga: Kementerian LH rehabilitasi 769 ribu hektare mangrove

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |