Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan kebijakan zero over dimension over loading (ODOL) penting untuk diterapkan dalam rangka mengurangi kerusakan jalan nasional maupun jalan tol.
"Kebijakan zero ODOL harus dikerjakan karena yang namanya kendaraan ODOL jelas merusak jalan nasional maupun jalan tol," ujar Dody di Jakarta, Jumat.
Kendaraan ODOL membuat kerusakan jalan lebih cepat dari semestinya karena beban jalan kemungkinan bisa meningkat menjadi 2-3 kali lipat dari seharusnya.
"Akhirnya usia jalan juga turun drastis lebih daripada yang kita perkirakan di awal dan kita perhitungkan di awal," kata Dody.
Baca juga: Kemenhub gandeng pakar tangani permasalahan transportasi darat
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti masalah truk over dimension over load (ODOL). Ia mengatakan pemerintah sedang gencar berupaya menghilangkan praktik ODOL karena dampaknya yang sangat merugikan.
Risiko utama yang disoroti adalah keselamatan, di mana ODOL terbukti menjadi penyebab banyak kecelakaan lalu lintas. Selain itu, praktik ini juga menyebabkan kerusakan jalan yang parah.
Setiap tahun, pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp41 triliun untuk memperbaiki jalan rusak dan berlubang. AHY mengatakan seandainya ODOL ini dapat dihilangkan maka biaya perbaikan jalan rusak itu bisa dialihkan untuk konversi truk solar ke listrik.
Baca juga: Pustral UGM sebut Zero ODOL tidak ganggu distribusi logistik nasional
Sementara itu Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan kebijakan kendaraan zero over dimension over loading (ODOL) perlu dipercepat sebelum 2027 untuk mencegah kecelakaan lalu lintas di jalan raya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.