Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) mulai bekerja sama dalam sektor pengasuh (caregiver).
Menurut keterangan pers JICA di Jakarta, Selasa, proyek kerja kedua pihak tersebut bernama Proyek untuk Meningkatkan Kompetensi Pengasuh [Project for Enhancing Caregiver (KAIGO) Competency) yang akan diselenggarakan selama tiga tahun.
Proyek kerja sama tersebut diinisiasi untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh Indonesia yang menghadapi peningkatan jumlah populasi manusia lansia, dan Jepang yang mengalami krisis kekurangan personel caregiver.
Kerja sama tersebut merupakan kerja sama teknis yang meliputi pengiriman tenaga ahli, pelatihan dan pengembangan kapasitas di Jepang, serta bantuan peralatan.
Baca juga: KBRI Tokyo apresiasi peningkatan perawat Indonesia di Jepang
Kerja sama itu ditargetkan untuk mengadaptasi konsep pengetahuan dan teknik caregiving (KAIGO) di Jepang dalam konteks Indonesia, dan mengimplementasikan aktivitas untuk meningkatkan kualitas perawatan jangka panjang di Indonesia.
“Melalui kerja sama ini, kami akan berupaya memastikan sebanyak mungkin lulusan Politeknik Kesehatan percontohan tertarik untuk bekerja di sektor caregiver di Jepang sebagai peluang kerja baru bagi generasi muda Indonesia,” kata Kepala Penasehat proyek Yonemaru.
Yonemaru juga mengatakan, pihaknya akan bekerja keras untuk memastikan kurikulum yang dikembangkan selama tiga tahun ke depan akan berkualitas tinggi sehingga dapat terus berkontribusi kepada Pemerintah Indonesia setelah kerja sama berakhir.
Kerja sama tersebut nantinya akan mengembangkan modul dan materi pembelajaran teknik-teknik caregiver ala Jepang—yang menekankan martabat masyarakat lanjut usia—juga materi terkait budaya dan bahasa Jepang.
Politeknik yang terpilih sebagai politeknik percontohan dalam kerja sama tersebut adalah Politeknik Kesehatan Jakarta, Politeknik Kesehatan Tanjung Karang (Lampung), Politeknik Kesehatan Mataram (Lombok).
Baca juga: Fakultas Keperawatan Unhas dan Okayama University perkuat kerja sama
Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Yuri Farianti mengatakan, sangat penting untuk membangun sistem perawatan lansia dalam negeri dengan mempelajari teknik keperawatan jangka panjang dari Jepang.
“Kami ingin bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti universitas, Politeknik Kesehatan, dan dinas kesehatan provinsi untuk mempercepat pengembangan kurikulum yang berbasis pengetahuan Jepang yang diharapkan membawa manfaat bagi kedua negara, dan mempererat hubungan kerja sama Indonesia-Jepang,” kata Yuri.
Diketahui pada 2023, tujuh persen dari populasi masyarakat Indonesia berusia 65 tahun ke atas, yang pada 2047 akan diperkirakan meningkat menjadi 14 persen. Karena alasan tersebut, di Indonesia akan muncul kebutuhan terhadap layanan keperawatan jangka panjang.
Diketahui pula saat ini, populasi lansia Jepang bertambah dengan cepat, namun di lain sisi fenomena ini dibarengi dengan kekurangan tenaga caregiver karena menurunnya angka kelahiran.
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025