Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq mengingatkan seharusnya Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan beroperasi sejak akhir tahun lalu, dan meminta fasilitas itu dapat segera digunakan untuk menangani 2.500 ton sampah Jakarta.
"Harapan saya sesuai yang dijanjikan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta, akan mengurangi sampah sejak Desember 2024. Tambahan pengurangan sampah 2.500 ton per hari dengan beroperasinya RDF Rorotan," kata Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif usai meninjau pengelolaan sampah Pasar Teluk Gong, Jakarta Utara, Rabu.
Tapi, lanjutnya, sampai hari ini Rorotan belum beroperasi. Artinya, ada pembuangan sampah 2.500 ton yang tidak bisa ditangani.
Baca juga: Menteri LH minta Pemprov Jakarta lebih serius tangani & kurangi sampah
Dia mengingatkan bahwa operasi fasilitas RDF Rorotan sangat penting sebagai upaya pengurangan sampah di wilayah Jakarta, yang diperkirakan menghasilkan 8.000 ton sampah per hari.
Penundaan operasional RDF Rorotan terjadi karena saat uji coba mengeluarkan bau yang menyebabkan protes warga. Pemprov DKI Jakarta berencana mulai mengoperasikan fasilitasi itu pada September tahun ini.
Sebagian besar dari jumlah tersebut dibawa ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang sudah tidak dapat menampung sampah, karena kelebihan kapasitas.
Menteri Hanif mengatakan TPST Bantargebang belum ditutup, karena belum ada lokasi lain yang bisa menampung sampah Jakarta.
Untuk itu, Menteri LH tengah melakukan peninjauan di kawasan Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat untuk memastikan pengelolaan sampah berjalan dengan baik, terutama untuk upaya pemilahan. Rencananya sampah dari ketiga lokasi tersebut dibawa ke RDF Rorotan untuk pengolahan lebih lanjut.
Fokus pengelolaan, terutama menyasar sampah yang dihasilkan dari rumah tangga dan kawasan, seperti pasar, hotel, restoran, dan kafe, yang menghasilkan sampah organik dan anorganik.
"Kemarin kita sudah ke kelurahan-kelurahan, dan saya akan terus ke kelurahan-kelurahan, terutama di Jakarta Utara, karena saya pikir sudah ada Rorotan yang bisa menampung masalah. Jadi, kalau kita ketati di hulunya di Jakarta Utara, sebagian Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur, tempatnya sudah ada di Rorotan," ujar Hanif.
Baca juga: Menteri LH keliling Jakarta awasi sampah untuk operasional RDF Rorotan
Baca juga: Menteri LH mint RDF Rorotan segera beroperasi kelola sampah pada Juli
Mayoritas sampah yang dihasilkan di Jakarta Utara adalah anorganik, mencakup 51 persen dari 1.100 ton sampah yang dihasilkan di wilayah tersebut setiap harinya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Utara Edy Mulyanto menyampaikan pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk menyelesaikan isu sampah di wilayah tersebut dan menjalankan rencana yang tertuang dalam peta jalan pengelolaan sampah Jakarta Utara. Mengingat Jakarta Utara menjadi percontohan untuk pengelolaan sampah nasional.
Sampah di 6 kecamatan di Jakarta Utara tersebut, jelasnya, rencananya dikirim ke RDF Rorotan ketika beroperasi untuk menjadi bahan baku yang dibutuhkan fasilitas tersebut.
"Kita minta semua, supaya pengurangan sampah di Jakarta Utara maksimal," kata Edy Mulyanto.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.