Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan kesiapan membawa investor untuk industri hilirisasi di kawasan transmigrasi guna memperkuat ekosistem industri, membuka lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat.
"Yang akan kita lakukan adalah membawa investor, membawa Himpunan Kawasan Industri untuk melihat, untuk mengeksplor sejauh mana kawasan-kawasan transmigrasi yang memang siap, yang bisa untuk kita jadikan lahan yang lebih produktif," kata Menperin di Jakarta, Jumat.
Dia menyampaikan hal itu ditemui usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan bersama Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Perindustrian terkait pengembangan industri di kawasan transmigrasi.
Menurutnya, kawasan transmigrasi sejatinya telah produktif, namun melalui kehadiran industri hilirisasi akan mampu menghadirkan nilai tambah signifikan, sekaligus memperluas peluang ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar secara berkelanjutan.
Baca juga: Menperin: Integrasi industri dan transmigrasi lahirkan ekonomi rakyat
"Mereka sudah produktif pasti, tapi dengan masuk ke industri akan memiliki nilai tambah yang lebih," ujarnya.
Dikatakan penandatanganan nota kesepakatan industri dan transmigrasi menjadi terobosan penting yang belum pernah terjadi sebelumnya, sekaligus langkah nyata memperkuat sinergi pembangunan berbasis desa.
Ia menjelaskan, MoU tidak boleh sekadar formalitas, tetapi harus disertai roadmap jelas dengan timeline terukur sehingga mampu menghadirkan quick win melalui pengembangan kawasan transmigrasi yang potensial dikawinkan dengan sumber daya alam.
Menperin juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif Himpunan Kawasan Industri dalam menyiapkan konsep besar sekaligus konsep agar pengembangan industri di kawasan transmigrasi dapat berjalan sesuai target pembangunan nasional.
Baca juga: Pemerintah kembangkan industri di kawasan transmigrasi
Menurutnya, ruang lingkup kerja sama mencakup pengembangan industri, pemberdayaan masyarakat, pemanfaatan sumber daya lokal, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia demi mewujudkan kawasan transmigrasi yang terintegrasi dengan basis industri berdaya saing.
"Ini suatu hal yang luar biasa karena mungkin tidak pernah terbayang dari dulu, dari kabinet-kabinet sebelumnya bahwa ada kerja sama antara dua kementerian yaitu (Kementerian) Transmigrasi dan Kementerian Industri dan saya kira itu belum pernah terjadi. Jadi ini sebuah terobosan yang baik," bebernya.
Ia menambahkan sinergi itu juga sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita, khususnya hilirisasi berbasis sumber daya alam, pembangunan dari desa, pemerataan ekonomi, serta pengentasan kemiskinan menuju Indonesia Emas 2045.
"Kita sama-sama bekerja agar apa yang menjadi cita-cita dari Bapak Presiden Prabowo bisa sama-sama kita wujudkan," kata Menperin.
Baca juga: Mentrans arahkan transmigran jadi pekerja industri dan pemilik lahan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
