Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa pemetaan bakat atau talent mapping siswa Sekolah Rakyat yang menggunakan teknologi berbasis akal imitasi (AI) dapat membantu mereka mengenali potensi diri masing-masing.
"Alhamdulillah dengan talent mapping ini semua terdeteksi dari awal hingga masing-masing anak punya peta masa depannya. Itu penting karena anak-anak dapat mengerti potensi diri dan peluang-peluangnya. Meski masih lebar, tetapi alternatifnya sangat terbukti bisa terunggah semua (di aplikasi) dengan lengkap," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imin itu pada Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026 di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Setelah meninjau seluruh fasilitas yang disediakan di Sentra Terpadu Inten Soewono (STIS) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tersebut, Menko PM memastikan bahwa sekolah tersebut telah lengkap dan siap beroperasi untuk menunjang kenyamanan siswa.
Baca juga: Anggota DPR usul evaluasi berkala terhadap Sekolah Rakyat
"Kemensos telah menyediakan semua asrama, tempat tidur, kamar, UKS, OSIS, tempat laboratorium lengkap, perpustakaan, kelas, dan yang paling penting modul pendidikan yang terkomputerisasi sudah siap. Yang paling berkesan, kurikulum modul pelatihan pendidikan yang benar-benar diperhatikan," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh menjelaskan alasan penggunaan AI dalam talent mapping Sekolah Rakyat, yakni karena teknologi tersebut mampu mengetahui bakat dan potensi siswa dalam waktu tidak lebih dari 10 menit saja.
"Yang digunakan adalah mapping, pemetaan. Ada tiga pemetaan yang kita lakukan, yaitu pemetaan jasmani, termasuk kesehatan di situ, pemetaan psikosoial, dan pemetaan akademik. Dari pemetaan itulah kita jadikan sebagai baseline (dasar), baru setelah itu masuk dalam proses pendidikan di sini, kita ukur nanti kenaikannya," paparnya.
Baca juga: Menko BG: Sekolah Rakyat berguna untuk penguatan ideologi Pancasila
Nuh mengemukakan setiap anak yang diukur kenaikan atau peningkatan nilainya dapat lebih mudah dipetakan sesuai bakat atau potensi sehingga lebih mudah dalam mencapai cita-cita di masa depannya.
"Insyaallah dengan proses berasrama itu, mereka kita lengkapi, tidak hanya pendidikan karakter semata, tetapi ada life skill (keterampilan hidup) yang harus kita tambahkan di situ, sehingga dia punya kompetensi-kompetensi sangat beragam, termasuk di dalamnya kompetensi digital untuk menghadapi era AI," ucap Nuh.
Sekolah Rakyat digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, mengacu pada Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat dapat fasilitas laptop untuk dukung pembelajaran
Program ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Sekolah dengan konsep berasrama ini bersifat gratis, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Seluruh siswa akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapat penguatan pendidikan karakter pada malam hari. Nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum.
Sistem pembelajaran yang digunakan di Sekolah Rakyat mengadopsi fitur learning management system dan mengintegrasikannya dengan modul pembelajaran digital sehingga bisa menjangkau anak-anak di wilayah terpencil, dan area-area lain yang selama ini luput dari akses pendidikan berkualitas.
Baca juga: Khofifah komitmen kawal visi Presiden putus kemiskinan lewat SR
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.