Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan pembekalan kepada para calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia yang akan bertugas di berbagai negara.
Dalam pembekalan yang digelar di Gedung Utama Kemenlu Jakarta, Menkeu menyampaikan wawasan mengenai kondisi perekonomian global dan Indonesia serta peran penting instrumen fiskal APBN dalam mencapai tujuan bernegara.
Dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, Sri Mulyani menekankan APBN merupakan instrumen penting bagi suatu negara untuk mencapai tujuannya melalui tiga fungsi utama yaitu stabilisasi, distribusi dan alokasi.
APBN berfungsi sebagai penstabil ekonomi yang dinamis dan penuh guncangan, pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, serta alokasi sumber daya secara optimal untuk dampak ekonomi yang positif.
Terkait kondisi perekonomian global, Sri Mulyani menjelaskan bahwa ekonomi dunia saat ini sedang dihadapkan pada berbagai tantangan. Ia menyoroti sektor manufaktur menjadi medan persaingan ekonomi antarnegara.
Meski begitu, kondisi ekonomi Indonesia relatif stabil dan berkinerja baik dengan pertumbuhan di kisaran 5 persen.
“Bisa bertahan tumbuh 5 persen dalam waktu dari tahun 2021 semenjak pandemi COVID-19 sampai sekarang itu adalah sebuah prestasi pada saat seluruh dunia melemah. Dengan pertumbuhan ini kita usahakan kualitasnya baik, pengangguran turun, kemiskinan turun,” ujar Menkeu.
Ia pun menekankan kembali pentingnya perubahan struktural seperti hilirisasi untuk memperkuat perekonomian Indonesia, serta upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, kesehatan dan program-program sosial.
“Pertumbuhan dari 5 persen ke 8 persen harus ditopang oleh produktivitas yang lebih. Produktivitas untuk bisa mencapai pertumbuhan tinggi itu membutuhkan kualitas SDM yang bagus, jadi modal manusia itu menjadi sangat penting,” katanya.
Sri Mulyani juga memaparkan mengenai Astacita sebagai pedoman kebijakan pemerintah, serta alokasi anggaran APBN 2025 untuk berbagai sektor prioritas seperti pendidikan, perlindungan sosial, kesehatan, ketahanan pangan, infrastruktur dan pertahanan.
Bendahara Negara itu menyoroti beberapa program prioritas seperti makan siang bergizi gratis, pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit, dan renovasi sekolah.
Di akhir pembekalannya, Sri Mulyani menekankan pentingnya menjaga kinerja dalam negeri dan hubungan baik dengan negara-negara tetangga serta kelompok kerja sama internasional.
Ia juga menyoroti pentingnya sistem pertahanan yang kuat untuk menjaga kedaulatan negara dan mewujudkan perdamaian dunia.
“Saya berharap para calon duta besar akan bisa membawa Indonesia dan membuka hubungan diplomasi yang makin positif,” tuturnya.
Baca juga: Sri Mulyani yakin negara lain iri dengan tingkat inflasi RI
Baca juga: Sri Mulyani janji akan terus perbaiki sistem Coretax
Baca juga: DPR menyarankan Sri Mulyani segera cari pengganti dirjen Anggaran
Baca juga: Menkeu: Perekonomian tumbuh kuat dan stabil sepanjang 2024
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025