Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (Kakanwil Kemenag DIY) Ahmad Bahiej mengatakan pihaknya berupaya mempertahankan program kerja yang telah ditetapkan di tengah efisiensi anggaran sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Instruksi tersebut adalah Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
"Ya, itu kan instruksi presiden, sehingga kami harus menjalankannya. Di Kemenag ada efisiensi di tingkat pusat, yang kemudian juga sampai di tingkat bawah. Untuk efisiensi tersebut, jika sebelumnya dalam satu kegiatan yang bertugas lima orang, sekarang berkurang menjadi tiga atau dua orang," kata Bahiej kepada Kepala Biro Perum LKBN ANTARA DIY Nur Istibsaroh yang melakukan audiensi, Rabu.
Baca juga: Kemenag DIY kerahkan penyuluh semua agama cegah judi online
Bahiej menegaskan meskipun ada efisiensi anggaran yang kemudian berdampak pada efisiensi jumlah dan volume sumber daya manusia serta anggaran, pihaknya terus berusaha untuk tetap mempertahankan program yang telah direncanakan sejak awal, terutama yang berhubungan dengan umat.
Audiensi yang berlangsung di ruang Kepala Kanwil Kemenag DIY tersebut berlangsung cair, di mana Bahiej menceritakan soal sejarah Kantor Kemenag pertama yang beralamat di Jalan Bintaran 9 Yogyakarta, yang kemudian pindah ke Jalan Malioboro Nomor 10.
"Saat ini kami masih menelusuri dan mencari bukti autentik mengenai sejarah Kantor Kemenag DIY yang dulunya bernama Kantor Jawatan Agama. Tim kami ke Jalan Bintaran dan menemukan rumah-rumah serta bangunan kuno heritage, tetapi orang-orang setempat tidak tahu kalau di daerah itu pernah ada Kantor Kemenag pertama," kata Bahiej, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Hukum dan KLN Setjen Kemenag RI.
Baca juga: Kemenag DIY cegah aktivitas penawaran umrah "backpacker" di medsos
Begitu juga dengan Nur Istibsaroh yang menceritakan soal sejarah Kantor Berita ANTARA Biro DIY yang didirikan pada 17 Agustus 1945, setelah ANTARA Pusat berdiri pada 13 Desember 1937, dipaksa oleh rezim Jepang bergabung dengan Kantor Domei pada 1942.
"Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, Kantor Domei Yogyakarta berubah nama menjadi Kantor Berita ANTARA. ANTARA Yogyakarta mulai beroperasi resmi sebelum Kantor Berita ANTARA Pusat di Jakarta dipindah ke Yogyakarta pada awal 1946 dan kembali pindah ke Jakarta setelah Konferensi Meja Bundar pada Agustus 1949. Saat ini, ANTARA Yogyakarta menempati gedung di Jalan Taman Siswa 123 dengan portalnya bernama jogja.antaranews.com," kata Istibsaroh.
Baca juga: Sosialisasi tekan pernikahan usia dini di Yogyakarta digencarkan
Istibsaroh berharap dari silaturahim tersebut dapat ditindaklanjuti dengan kolaborasi yang saling memberikan nilai positif bagi kedua pihak, sesuai tugas ANTARA sebagai Kantor Berita yang menyiarkan dan mengklarifikasi keberhasilan atau kinerja Kanwil Kemenag DIY ke masyarakat lebih masif lagi.
Pewarta: Nur Istibsaroh
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025