Vietnam: Populasi Indonesia potensial bagi perdagangan, investasi

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Vietnam menilai jumlah populasi Indonesia yang terus berkembang sebagai pasar yang sangat potensial bagi peningkatan kerja sama di sektor perdagangan.

"Populasi Vietnam sekarang lebih dari 100 juta. Sementara Indonesia, populasi Anda akan segera mencapai 300 juta, tidak lama lagi. Jadi, itu potensi yang besar," kata Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Ta Van Thong dalam Jumpa Pers Tahunan di Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta, Rabu.

Dengan landasan hubungan politik yang kuat dan persahabatan yang cukup erat di antara kedua masyarakat, Ta Van Thong meyakini ada banyak potensi untuk meningkatkan hubungan perdagangan di antara kedua pihak.

Ia mencatat bahwa nilai perdagangan kedua negara saat ini mencapai 16 miliar dolar AS (sekitar Rp261,9 triliun). Dengan melihat potensi yang masih cukup besar tersebut, Ta Van Thong percaya kedua pihak dapat mencapai target hingga 18 miliar dolar AS (sekitar Rp294,6 triliun).

Dan untuk perdagangan, Anda lihat sekarang jumlahnya mencapai 16 miliar dolar AS, dan Anda tahu bahwa dengan potensi seperti itu, kita dapat segera mencapai target 18 miliar dolar AS (sekitar Rp294,6 triliun). "Dalam waktu dekat. Saya rasa tidak akan lama," katanya.

Untuk investasi, Ta Van Thong mengatakan bahwa saat ini ada minat yang besar dari para pelaku bisnis di kedua negara untuk menanamkan modal di antara kedua negara.

Investasi langsung Indonesia di Vietnam, kata dia, berjumlah 700 atau 800 juta dolar AS (sekitar Rp11,4 triliun atau Rp13 triliun). Sementara, dari pihak Vietnam, baru-baru ini VinFast Vietnam telah memutuskan untuk membangun pabrik mobil listrik di Subang, dan telah melakukan upacara peletakan batu pertama, kata dia.

"Lalu, salah satu anak perusahaannya juga telah meluncurkan layanan taksi di sini, dan Anda dapat melihat taksi hijau, bukan biru, tetapi taksi hijau, mobil listrik, semua mobil listrik telah beroperasi di jalan," katanya.

Dengan investasi pada mobil listrik tersebut, Ta Van Thong berharap negaranya dapat membantu Pemerintah Indonesia untuk mencapai target emisi nol bersih, sebagaimana yang ditargetkan presiden untuk 2050.

Dia juga berharap investasi tersebut dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan pendapatan bagi para pekerja.

Selain VinFast, beberapa perusahaan besar lain dari Vietnam juga menunjukkan minatnya, seperti FPT, perusahaan IT terbesar di Vietnam, dan juga World Mobile, perusahaan ritel nomor satu di Vietnam, yang juga telah mengadakan usaha patungan dengan Eraphone.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |