Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendapatkan tambahan kuota pengiriman sampah sebanyak lima ritase ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
“Dengan tambahan ini ritase harian Kota Bandung naik dari 140 menjadi 145 rit per hari selama satu bulan,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung A Koswara di Bandung, Rabu.
Koswara mengatakan tambahan ini harus dimanfaatkan dengan optimal oleh semua pihak serta meningkatkan kinerja pengelolaan sampah yang telah terbangun melalui berbagai langkah strategis dan kolaborasi lintas sektor telah dilakukan.
Pihaknya terus mendorong konsep Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang dapat menjadi solusi utama dalam pengurangan sampah ke TPA Sarimukti. Meskipun tidak berarti nol sampah, program ini menargetkan maksimal hanya 20 hingga 30 persen sampah yang berakhir di TPA.
Baca juga: Pemkot Bandung bentuk Satgas Percepatan Pengelolaan Sampah
"Sisanya harus dan wajib dikelola sendiri di sumber. Kami akan memperkuat pengolahan mandiri di 10 klaster, mulai dari rumah tangga hingga sektor komersial. Targetnya, sampah yang masuk ke TPA hanya residu yang tidak bisa didaur ulang," katanya.
Koswara menyebut KBS saat ini menunjukkan tren positif dengan terus bertambah dari 283 menjadi 414 KBS yang telah tersebar di berbagai titik.
"Kita harus memastikan pengelolaan sampah selesai di sumbernya. Program KBS ini perlu dipercepat pelaksanaannya," kata dia.
Lebih lanjut ia mengungkapkan program pengelolaan sampah ini telah berhasil mengurangi sebanyak 22 ritase sampah yang dikirim dari TPS menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Bandung Barat.
Baca juga: Pemkot Bandung: Pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti alami penurunan
“Alhamdulillah per minggu ini sampah kita sudah berkurang signifikan ke Sarimukti. Sampah diolah langsung di sumbernya melalui konsep KBS yang diterapkan di beberapa RW,” kata dia.
Koswara berharap pengelolaan sampah di Bandung semakin membaik. Dengan kolaborasi kuat dari semua pihak, penanganan sampah di Kota Bandung diharapkan dapat terus berkelanjutan.
“Kami optimis bahwa melalui edukasi, peningkatan pengelolaan di sumber, dan kebijakan yang tegas, pengelolaan sampah di Kota Bandung akan lebih efektif,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bandung minta pasar tradisional kelola sampah secara mandiri
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025