Mendikdasmen berkomitmen tingkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu'ti menyatakan komitmennya dalam rangka meningkatkan kompetensi guru Bahasa Inggris di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri forum Cambridge English Asia-Pacific Leadership Summit 2025 di Jakarta, Rabu.

"Kami sangat antusias dengan pendekatan 'Pembelajaran Mendalam' di sekolah adalah sebuah cara pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan," kata Abdul Mu'ti melalui keterangan resmi.

Mendikdasmen menyatakan pihaknya berdedikasi untuk mempersiapkan generasi masa depan yang berpengetahuan, menghormati nilai-nilai, sehat, terampil, dan mudah beradaptasi.

"Dengan metode ini, kami bertujuan untuk membantu siswa kami tumbuh dalam delapan dimensi Profil Siswa Indonesia (yaitu) religius, memiliki empati, berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, proaktif, sehat, dan menjadi komunikator yang efektif," ujarnya.

Abdul Mu'ti menambahkan komunikasi yang baik, khususnya dalam Bahasa Inggris, sangat penting dalam dunia global saat ini. Dengan meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris siswa, membuka peluang baru untuk belajar, mengakses informasi, dan memperluas pemahaman budaya.

Menurut dia, hal ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan pemimpin masa depan dan pembangun bangsa Indonesia.

Berkaitan dengan peningkatan kemampuan Bahasa Inggris, Menteri Abdul Mu'ti menerangkan bahwa tahun lalu pihaknya telah menyelesaikan putaran pertama dalam Pengembangan Profesional Berkelanjutan untuk guru Bahasa Inggris.

Temuan ini, ungkap dia, menunjukkan bahwa banyak guru yang masih berada pada tingkat dasar hingga menengah. Mengingat hal ini, Kemendikdasmen berkomitmen untuk meningkatkan kemahiran guru Bahasa Inggris ke tingkat yang lebih tinggi (B2 dan C1) sehingga dapat terus meningkatkan proses belajar mengajar di seluruh sekolah, bahkan ketika kita menghadapi tantangan bersama.

"Saya yakin, bahwa forum hari ini akan memicu diskusi yang dinamis, menginspirasi ide-ide segar, dan memperkuat kolaborasi kita untuk meningkatkan pendidikan Bahasa Inggris," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Managing Director Cambridge University Press and Assessment, Paul Colbert menyoroti bahwa Indonesia dan Kamboja menjadikan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib pada pendidikan dasar.

Oleh sebab itu, Paul berharap Indonesia menjadikan pertemuan ini sebagai batu loncatan dalam membangun hubungan yang baik dan berkolaborasi yang bermanfaat supaya menciptakan lebih banyak peluang untuk pembelajaran dan pertumbuhan.

Baca juga: Kemahiran 13 persen guru bahasa Inggris SD-SMA naik kelas lewat CPD
Baca juga: Mendikdasmen pastikan efisiensi anggaran tak ganggu program strategis

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |