Mataram (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan jumlah penyerapan tenaga kerja sepanjang tahun 2024 mencapai lebih 15 ribu orang dari capaian realisasi investasi sebesar Rp54,55 triliun.
"Total 15.590 tenaga kerja Indonesia yang tersebar di berbagai sektor dan kabupaten/kota. Selain itu, tercatat juga 221 tenaga kerja asing yang bekerja di Nusa Tenggara Barat," kata Kepala DPMPTSP NTB Wahyu Hidayat di Mataram, Rabu.
Wahyu menuturkan kehadiran tenaga kerja asing tersebut umumnya mengisi sektor-sektor yang membutuhkan keahlian khusus dengan tetap memperhatikan aturan dan regulasi yang berlaku di Indonesia terkait pekerja asing.
Di Nusa Tenggara Barat, daerah dengan serapan tenaga kerja paling banyak adalah Kabupaten Sumbawa Barat dengan rincian 5.250 tenaga kerja Indonesia dan 140 tenaga kerja asing, lalu diikuti Kota Mataram sebanyak 3.118 tenaga kerja Indonesia dan 4 tenaga kerja asing.
Sedangkan, daerah dengan serapan tenaga kerja paling sedikit adalah Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima yang masing-masing sebanyak 111 orang dan 233 orang. DPMPTSP NTB menyebut tidak ada tenaga kerja asing yang bekerja di kedua daerah tersebut.
Sepanjang Januari sampai Desember 2024, total realisasi investasi di Nusa Tenggara Barat sebanyak Rp54,55 triliun. Angka itu melebihi target yang ditetapkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Target nasional untuk realisasi investasi Nusa Tenggara Barat adalah Rp26,9 triliun, sedangkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar Rp25,4 triliun.
"Penanaman modal dalam negeri mendominasi total realisasi investasi sebesar Rp43,76 triliun, sedangkan penanaman modal asing sebanyak Rp10,79 triliun," kata Wahyu.
DPMPTSP NTB menyebut sektor energi dan sumber daya mineral meraih angka realisasi investasi terbesar sebanyak Rp37,95 triliun, kemudian diikuti oleh sektor perindustrian sebesar Rp10,04 triliun, lalu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Rp4,07 triliun.
Sedangkan sektor dengan realisasi investasi paling rendah di Nusa Tenggara Barat adalah koperasi yang hanya Rp363 juta, sektor pendidikan Rp950 juta, dan sektor lingkungan hidup serta kehutanan sebesar Rp1,7 miliar.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025