Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta seluruh rumah sakit di Indonesia untuk memperbaiki pelayanannya, dalam upaya menekan angka kematian bayi baru lahir di tanah air.
"Biasanya kan kalau udah lihat fakta begitu kita suka denial, sukanya nyalah-nyalahin orang lain. Meninggalnya di rumah sakit 92-94 persen, lahirnya di rumah sakit, bukan dirujuk di puskesmas. Sudah berantakan bayinya dibawa ke rumah sakit, lahirnya di rumah sakit. Jadi rumah sakit yang mesti diberesin," kata Menkes dalam kegiatan World Patient Safety Day (WPSD) 2025 di Jakarta, Selasa.
Menkes Budi menekankan kondisi ini menunjukkan adanya masalah serius dalam layanan kesehatan, sebab terdapat lebih dari 30 ribu bayi di Indonesia meninggal setiap tahunnya.
Baca juga: WPSD 2025, Pemerintah tingkatkan keselamatan ibu dan bayi
"Kalau dibandingkan dengan Singapura, angka kematian bayi mereka hanya 2 per seribu kelahiran. Malaysia 6 sampai 7 per seribu, Thailand 7 sampai 8 per seribu kelahiran. Indonesia jauh lebih tinggi, bahkan Vietnam lebih baik dari kita," jelasnya.
Ia mengungkapkan berbagai penyebab utama kematian bayi baru lahir umumnya adalah sepsis, gangguan pernapasan (respiratory distress syndrome), dan kelainan bawaan.
Budi menilai banyak rumah sakit masih belum mampu menangani berbagai kasus tersebut dengan standar yang memadai.
Baca juga: Mendukbangga: KB merupakan ikhtiar tekan angka kematian ibu dan bayi
"Masa ngurusin sepsis, infeksi nggak beres? Kalau saya datang di rumah sakit Kemenkes saya ngaku dosa. Iya lihat ruang operasinya ya berantakan juga sih, pantas saja infeksi kemana-mana," ungkapnya.
Menkes juga meminta seluruh rumah sakit untuk mencatat angka kematian bayi baru lahir secara tepat, baik angka maupun penyebabnya.
"Jadi apa yang harus dilakukan? Yuk kita lakukan hal yang konkret lah, meeting boleh, seminar boleh, pesta-pesta boleh, tapi ini harus turun angkanya (angka kematian bayi baru lahir). Percuma saja kita meeting segala macam kalau nggak turun-turun angkanya," tutur Budi Gunadi Sadikin.
Baca juga: Anggota DPR: Implementasi UU KIA secara baik tekan angka kematian bayi
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.