Mendukbangga nilai komunikasi keluarga solusi kurangi kecanduan gawai

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji mengatakan memperbanyak komunikasi bersama keluarga menjadi solusi mengurangi kecanduan anak terhadap gawai.

"Saya minta anak-anak lebih banyak ngobrol sama orang tua, orang tua juga ngobrol sama anak-anak, sehingga mereka (anak-anak) dalam hal ini bisa terkurangi 'ngobrol' dengan handphone," kata Wihaji saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta Timur, Kamis.

Menurutnya, saat ini gawai atau handphone sudah menjadi "anggota keluarga" baru yang dapat memengaruhi kualitas hubungan dalam keluarga.

Baca juga: Kiat menghadapi saat anak tantrum karena gadget

Apabila komunikasi keluarga tidak terjaga dengan baik, maka anak-anak akan lebih menghabiskan waktunya dengan bermain gawai. Wihaji mengatakan rata-rata durasi anak memegang gawai bisa mencapai tujuh sampai delapan jam per hari.

"Anak-anak sangat luar biasa, setiap hari sekarang mereka rata-rata pegang handphone tujuh sampai delapan jam (per hari). Karena itu, harus hati-hati," ucap Wihaji.

Dia mendukung implementasi Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas) sebagai ruang baru untuk melindungi anak dari risiko kecanduan gawai.

Baca juga: Mendukbangga: Ngobrol bersama anak dapat cegah kecanduan gawai

"Semoga dengan aturan ini nanti bisa memberikan ruang baru, membatasi, dan ini semuanya dalam rangka menyiapkan generasi emas Indonesia," ucapnya.

Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Digital menjalin kolaborasi dengan sejumlah kementerian dalam mengimplementasikan Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP Tunas) guna memperkuat perlindungan anak di ruang digital.

Baca juga: Psikolog sarankan orang tua atur jadwal anak main pakai gawai

Kolaborasi ini ditandai dengan nota kesepahaman (MoU) Rencana Aksi Implementasi PP Tunas yang ditandatangani Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi.

"Hari ini menjadi langkah nyata kita berkolaborasi lintas sektor bergotong royong sesuai pesan presiden agar kita selalu kompak dan melakukan giat-giat bersama-sama," kata Menkomdigi Meutya Hafid saat acara penandatanganan nota kesepahaman di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Kamis.

Baca juga: Atasi kecanduan gawai pada anak dengan belajar pemrograman

Baca juga: Mencegah kematian budi pekerti yang tergilas adiksi teknologi

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |