Menbud sebut museum budaya Pariaman simpan dokumentasi tradisi Tabuik

2 months ago 6

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bahwa Museum Budaya Kota Pariaman menyimpan dokumentasi pelaksanaan tradisi Tabuik dari masa ke masa secara rinci.

“Kalau kita lihat tadi dari gambar-gambarnya, bahkan di zaman Hindia-Belanda sudah ada gambar atau foto tentang Festival Tabuik yang diselenggarakan di tahun 1887,” ujar Menbud dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Menbud juga menyasar dukungan Kementerian Kebudayaan terkait revitalisasi museum. “Museum ini harus kita upgrade, baik tata pamer, koleksi, artefak, linimasa, dan berbagai macam informasi di dalamnya agar dapat bermanfaat bagi para pengunjung,” katanya lagi.

Ia juga menambahkan, revitalisasi akan berdampak pada tingkat atau grade sebuah museum. Kementerian Kebudayaan melakukan grading standardisasi museum untuk menentukan angka bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK). Misalnya, bagi museum dengan grade A maka DAK yang bisa diberikan sebesar Rp2 miliar, grade B senilai Rp1,5 miliar, dan grade C sejumlah Rp1 miliar

Adapun museum yang berlokasi di Jalan Syech Burhanuddin No.32 Kota Pariaman ini, berbentuk rumah panggung kayu mengikuti gaya tradisional arsitektur masyarakat pesisir Pariaman dan pada tanggal 1-10 Muharram, rumah ini dipergunakan untuk membuat Tabuik, representasi burak yang membawa jasad Husein bin Ali, cucu dari Nabi Muhammad SAW, terbang ke angkasa.

Menbud Fadli menggarisbawahi Tabuik sebagai Warisan Budaya Takbenda yang penting. Tabuik tak hanya menjadi sebuah bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai keagamaan dan sejarah, tetapi juga menjadi ruang ekspresi kolektif, memperkuat identitas budaya bangsa, serta menjadi daya tarik pariwisata budaya.

“Kita akan pelajari apakah ada semacam Tabuik di negara lain, agar kita bisa lakukan pendaftaran ke UNESCO melalui joint nomination. Jika bisa, t

Tabuik ini juga dapat diinskripsi UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda yang diakui oleh dunia,” tegasnya.

Berbicara mengenai kebudayaan, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, dalam sambutannya turut menegaskan banyaknya hal-hal fundamental budaya yang berasal dari Sumatera Barat, khususnya Kota Pariaman.

“Kota Pariaman adalah kota yang mendunia, dimanapun negaranya pasti ada diaspora Kota Pariaman juga sejarah Tabuik di Pariaman ini memang sudah sangat mendunia,” tuturnya.

Baca juga: Festival Tabuik bisa diusulkan jadi warisan budaya takbenda UNESCO

Baca juga: Kemenbud pelajari Tabuik diusulkan ke UNESCO sebagai warisan tak benda

Baca juga: Menteri Kebudayaan saksikan puncak Hoyak Tabuik Pariaman

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |