Jakarta (ANTARA) - Juara dunia MotoGP musim 2025 sekaligus pembalap Ducati Lenovo Marc Marquez mengungkapkan bahwa ia berupaya menikmati seri balap di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjelang kali keempat ia akan kembali mengaspal pada MotoGP Indonesia 2025.
Marc Marquez diketahui tidak pernah memenangkan balapan di Sirkuit Mandalika, sejak sirkuit tersebut perdana menggelar MotoGP pada 2022.
"Saya tahu kami punya banyak penggemar di sini. Dan ini sirkuit terbaik dan negara terbaik untuk menikmatinya. Jadi, mari kita lihat apakah kita bisa menikmati GP Mandalika," kata Marquez saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Meski telah mengamankan gelar juara dunia MotoGP 2025 pada Minggu (28/9), Marc mengaku akan berusaha menikmati seri balapan ini.
Apalagi, Sirkuit Mandalika merupakan sirkuit pertama setelah ia dinobatkan menjadi juara dunia.
Adapun Marc Marquez menyambangi Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa sore untuk bertemu langsung Presiden Prabowo Subianto sebelum ajang MotoGP Indonesia digelar pada 3-5 Oktober 2025 di Sirkuit Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pertemuan Marquez dengan Presiden Prabowo Subianto itu berlangsung selama sekitar satu jam.
Usai pertemuan itu, Marquez yang mengenakan polo shirt merah ofisial Ducati itu keluar dari Istana Kepresidenan Jakarta, didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir dan dua pebalap muda Indonesia, Mario Suryo Aji dan Veda Ega Pratama, yang turut hadir dalam pertemuan bersama Presiden Prabowo.
Marquez sendiri telah tiba di Jakarta melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Senin (29/9) petang, berdasarkan unggahan dalam cerita Instagram pribadinya @marcmarquez93.
Seri balapan MotoGP Mandalika 2025 berlangsung pada akhir pekan ini. Sirkuit Pertamina Mandalika dimulai dengan latihan pada hari Jumat (3/10), kualifikasi dan sprint race di hari Sabtu (4/10), hingga balapan utama di hari Minggu (5/10).
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.